Computer File
Peranan analisis biaya kualitas pada aktivitas pengendalian kualitas dalam meningkatkan efisiensi biaya produksi : studi kasus CV Cahaya Jaya
Usaha percetakan merupakan salah satu usaha di Indonesia yang dapat dikatakan sebagai bisnis yang tidak pernah surut. Industri pada bidang percetakan hingga saat ini semakin berkembang sehingga tren industri percetakan mampu meraih peluang yang baik untuk kedepannya. Meningkatnya pertumbuhan industri percetakan ini tentu juga meningkatkan persaingan antar perusahaan. Dalam keadaan demikian, perusahaan dituntut untuk mengembangkan strategi bisnisnya agar dapat berkompetisi dalam berbisnis, menguasai pasar, dan meraih profit yang optimal. Salah satu strateginya adalah meningkatkan kualitas produk dengan mempertahankan harga yang kompetitif. Sebagai perusahaan yang bergerak di industri percetakan, CV Cahaya Jaya memerlukan analisis terhadap biaya kualitas yang dapat menjadi dasar bagi perusahaan untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan sehubungan dengan kualitas produk perusahaan. Ukuran-ukuran finansial banyak digunakan karena datanya mudah diperoleh dan lebih mudah untuk diukur, serta dapat menggabungkan pengaruh dari berbagai tindakan perbaikan dengan ukuran yang sama. Ukuran finansial sebaiknya diimbangi dengan ukuran nonfinansial yang menyediakan umpan balik yang lebih cepat (tepat waktu) dan lebih objektif sehingga dapat menjadi target yang lebih baik dalam upaya peningkatan kualitas. Analisis biaya kualitas dapat menjadi input bagi aktivitas pengambilan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan, salah satunya adalah keputusan mengenai upaya perbaikan kualitas yang diperlukan. Dengan demikian, perusahaan diharapkan dapat mengefisienkan jumlah biaya kualitas yang pada akhirnya akan berdampak pada efisiensi biaya produksi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti sehingga memberikan gambaran dengan jelas mengenai objek yang diteliti serta kemudian dapat menarik kesimpulan berdasarkan penelitian yang dilakukan dan memberikan rekomendasi yang diperlukan. Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis melakukan studi lapangan berupa interview, observasi, dan ditunjang dengan studi kepustakaan untuk mendukung hasil penelitian yang diperoleh. Pada CV Cahaya Jaya terdapat beberapa aktivitas pengendalian kualitas, yaitu inspeksi, pengawasan oleh supervisor, sistem produksi terkomputerisasi, serta program pelatihan. Selama ini, CV Cahaya Jaya belum melakukan analisis atas biaya kualitas yang timbul. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, diketahui bahwa proporsi biaya kualitas perusahaan untuk bulan Februari 2016 adalah internal failure costs sebesar 51,45%, appraisal costs 28,15%, prevention costs 20,40%, dan external failure costs 0%. Komponen terbesar dari internal failure costs adalah biaya rework (biaya pengerjaan kembali produk yang cacat), yakni sebesar 46,37%. Hal ini terjadi karena persentase produk cacat yang terdapat di perusahaan untuk bulan Februari 2016 adalah sebesar 2,39%, melebihi target mutu yang ditentukan perusahaan, yaitu sebesar 1%. Perusahaan sebaiknya melakukan analisis atas biaya kualitas sehingga dapat diperoleh informasi mengenai berapa besarnya masing-masing komponen biaya kualitas serta distribusinya agar dapat mengambil tindakan perbaikan yang tepat. Tindakan perbaikan yang dilakukan selain dapat mengurangi biaya kualitas juga dapat meningkatkan kualitas produk perusahaan. Perbaikan kualitas sebagai akibat dari pengendalian kualitas akan menyebabkan pengurangan biaya kualitas secara keseluruhan dan peningkatan efisiensi biaya produksi.
Kata kunci: biaya kualitas, efisiensi, biaya produksi
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32605 | DIG - FE | Skripsi | AKUN HEL p/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain