Computer File
Audit operasional untuk menilai faktor-faktor penyebab keterlambatan penyelesaian proyek : studi kasus pada proyek BJBS di PT IDG
Persaingan usaha yang semakin ketat mendorong tiap perusahaan untuk terus mengelola kemampuan yang dimilikinya sehingga mampu memberikan performa yang baik bagi para stakeholder dan mempertahankan posisi yang telah diraihnya di dunia usaha. Salah satu industri yang memiliki persaingan tinggi saat ini adalah bidang jasa konstruksi. Jenis usaha ini memiliki tiga komponen penting dalam menilai kinerja manajemennya, yakni biaya (anggaran), mutu, dan waktu (time schedule). Ketepatan waktu menjadi fokus utama dalam pengerjaan proyek agar tidak menambah biaya signifikan dan menjaga agar mutu pekerjaan berada dalam taraf yang diinginkan. PT IDG merupakan salah satu penyedia jasa konstruksi yang sudah lama berdiri, namun dalam proyek renovasi gedung BJBS yang ditanganinya, terjadi keterlambatan dalam penyelesaiannya. Keterlambatan proyek tersebut yang menunjukkan adanya permasalahan yang dapat diselesaikan oleh audit operasional. Dengan demikian, penulis menetapkan masalah yang diteliti, yakni untuk menilai faktor-faktor penyebab keterlambatan penyelesaian proyek renovasi gedung bank tersebut.
Audit operasional merupakan salah satu alat yang dapat membantu pihak manajemen perusahaan dalam perbaikan tersebut. Audit operasional mengarahkan manajer untuk terus menerus menilai efektivitas dan efisiensi wilayah operasi mereka. Proses dari audit operasional ini bermanfaat mengidentifikasi area operasional yang membutuhkan perbaikan positif. Hasil dari audit operasional adalah masukan berupa saran dan rekomendasi solusi tindakan-tindakan alternatif kepada manajemen agat dapat beroperasi lebih efektif, efisien, dan ekonomis.
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif analitis dengan cara mengumpulkan data untuk kemudian diolah dan dianalisis. Data yang digunakan untuk menunjang metode tersebut adalah data primer dan data sekunder. Data primer berdasarkan hasil wawancara dengan manajemen, sementara data sekunder berasal dari dokumentasi data perusahaan dan studi literatur berupa buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis telah mendeteksi faktor penyebab keterlambatan penyelesaian proyek konstruksi ini. Faktor-faktor penyebab keterlambatan ini diuraikan ke dalam beberapa faktor, yakni Material (31%), Manajemen Pelaksanaan (27%), Manajemen Pemilik (15%), dan Desain (15%). Keempat faktor utama tersebut menyebabkan keterlambatan penyelesaian proyek renovasi gedung BJBS yang dilaksanakan oleh PT IDG. Sementara, dua faktor lain, yakni Perizinan (5%) dan Kondisi Lapangan (7%) tidak banyak berkontribusi menjadi penyebab keterlambatan. Keterlambatan tersebut menyebabkan perusahaan mengalami kerugian berupa denda dan pengurangan margin profit perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, penulis berusaha mengembangkan saran dan rekomendasi yang tepat berdasarkan hasil audit operasional yang telah dilakukan. Saran dan rekomendasi yang diberikan untuk mengurangi tingkat keterlambatan penyelesaian proyek konstruksi adalah sebagai berikut: (i) perusahaan diharapkan melakukan pengecekkan (survei) ke lapangan setelah menerima pekerjaan, (ii) melakukan penjadwalan yang lebih spesifik terkait bagian-bagian pekerjaan, (iii) membuat prosedur tertulis yang jelas untuk memperlancar jalur komunikasi dengan pihak-pihak terkait, (iv) negosiasi tenggat waktu atau menunjuk sub-kontraktor untuk pekerjaan tambah, dan (v) melaksanakan monitoring dan control dengan lebih baik lagi.
Kata kunci: keterlambatan, faktor penyebab keterlambatan proyek
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32631 | DIG - FE | Skripsi | AKUN BAY a/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain