Computer File
Usulan pemilihan supplier water repellent canvas pada AC Production dengan menggunakan metode Analytic Network Process (ANP)
Sejak November 2012, AC Production memproduksi tas berbahan water
repellent canvas dengan merek Esgotado. AC Production mempercayakan pemenuhan
water repellent canvas tersebut kepada Supplier A. Namun, seiring dengan berjalannya
produksi tas Esgotado, AC Production merasa kurang puas dengan performansi Supplier
A. Penurunan performansi pada Supplier A yaitu volume pemesanan yang tidak
terpenuhi, keterlambatan pengiriman, hingga ditemukannya cacat sobek pada water
repellent canvas yang dikirim oleh supplier. Adanya penurunan performansi tersebut
membuat AC Production mempertimbangkan untuk tetap menggunakan Supplier A atau
menggunakan alternatif supplier lain yakni Supplier B dan Supplier C. Namun,
pengambilan keputusan mengenai supplier terbaik merupakan hal yang kompleks karena
setiap supplier memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Selain itu,
pemilihan supplier juga melibatkan kriteria-kriteria yang dipertimbangkan. Adapun AC
Production tidak memiliki metode tertentu dalam melakukan pemilihan supplier tersebut.
Metode Analytical Network Process (ANP) merupakan metode pengambilan
keputusan yang mempertimbangkan banyak kriteria yang saling berkait yang juga
mampu menghasilkan output berupa keputusan supplier terbaik berdasarkan bobot
prioritasnya. Terlebih dahulu perlu dirancang suatu model ANP yang merepresentasikan
kondisi aktual pengambilan keputusan terkait supplier di AC Production. Model ANP
tersusun atas cluster tujuan, alternatif supplier, serta kriteria dan node subkriteria.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengambil keputusan, diketahui bahwa pemilihan
supplier pada AC Production melibatkan 3 alternatif (Supplier A, Supplier B, Supplier C),
4 kriteria (biaya, kualitas, pelayanan, variasi), dan 15 subkriteria dari ke empat kriteria
tersebut. Diperoleh dua macam hubungan keterkaitan pada model ANP pemilihan
supplier di AC Production yakni keterkaitan node pada cluster yang berbeda (outer
dependence) dan keterkaitan node pada satu set cluster yang sama (inner dependence).
Berdasarkan hubungan keterkaitan tersebut, selanjutnya disusun matriks perbandingan
berpasangan antar cluster dan node.
Prioritas supplier berdasarkan kepada hasil penilaian preferensi pengambil
keputusan terhadap keseluruhan matriks perbandingan berpasangan antar cluster dan
node. Dari pengolahan data preferensi dengan menggunakan bantuan software Super
Decision diketahui bahwa Supplier B merupakan supplier terbaik dengan bobot 0.41413,
selanjutnya adalah Supplier A dengan bobot 0.32279, dan Supplier C dengan bobot
0.26308.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32866 | DIG - FTI | Skripsi | TI APR u/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain