Computer File
Penentuan saat istirahat di jalan monoton dengan memerhatikan tipe sirkadian ketika pengemudi kekurangan tidur
Kecelakaan lalu lintas menempati peringkat ke-8 sebagai penyebab kematian terbesar di Indonesia. Kecelakaan lalu lintas umumnya disebabkan oleh faktor manusia, kendaraan, dan lingkungan. Faktor manusia yang disebabkan oleh kelelahan menjadi penyebab terbesar, yaitu mencapai angka 60%. Kelelahan dapat merusak performansi, menurunkan perhatian, dan kewaspadaan selama mengemudi. Cara paling tepat mengatasi kelelahan adalah dengan beristirahat. Istirahat yang dimaksud adalah berhenti dari aktivitas mengemudi selama beberapa saat.
Pada penelitian ini, faktor penyebab kelelahan yang digunakan adalah kekurangan tidur pada malam sebelumnya dan tipe sirkadian, yang dibagi menjadi 2 kategori, yaitu tipe morning dan evening. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor tipe sirkadian, faktor durasi tidur, dan interaksi keduanya terhadap tingkat kantuk, serta penentuan saat istirahat untuk pengemudi yang kekurangan tidur. Penelitian dilakukan kepada 4 orang tipe morning dan 4 orang tipe evening. Partisipan tersebut mengalami kondisi kekurangan tidur, yaitu tidur dengan durasi kurang dari 5 jam dan antara 5 hingga 7 jam.
Metode yang digunakan adalah pengukuran tingkat kantuk menggunakan electroencephalograph (EEG). Partisipan mengemudi menggunakan simulasi mengemudi selama 40 menit di jalan monoton. Hasil dari EEG akan diolah menggunakan perangkat MATLAB R2009a untuk mendapatkan nilai power gelombang theta, alpha, dan beta. Selanjutnya akan dilakukan perhitungan rasio menggunakan persamaan (θ+α)/β. Data yang diperoleh akan dilakukan pengujian ANOVA untuk mengetahui pengaruh faktor terhadap respon. Penentuan saat istirahat dilakukan dengan perhitungan perubahan persentase rasio tingkat kantuk selama 40 menit mengemudi di jalan monoton.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya faktor durasi tidur yang berpengaruh terhadap tingkat kantuk. Terdapat dua buah usulan yang dapat diberikan. Pertama, pengemudi yang mengemudi selama 40 menit dan tidur dengan durasi kurang dari 5 jam pada malam sebelumnya, dianjurkan untuk beristirahat sebelum menit ke-26. Kedua, pengemudi yang mengemudi selama 40 menit dan tidur dengan durasi antara 5 hingga 7 jam pada malam sebelumnya, dianjurkan untuk beristirahat sebelum menit ke-31.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32879 | DIG - FTI | Skripsi | TI KAR p/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain