Computer File
Penentuan saat istirahat yang memerhatikan tipe sirkadian dan keterjagaan pengemudi pada kondisi jalan monoton
Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu masalah yang sering diabaikan, padahal 25% kasus kematian disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Dari penelitian yang sudah ada, terbukti bahwa manusia terutama dalam kondisi mengantuk merupakan penyebab utama terjadinya kecelakaan lalu lintas. Tingkat kantuk seseorang dapat dipengaruhi oleh ritme sirkadian dan berapa lama seseorang telah terjaga sejak tidur terakhir. Ritme sirkadian berhubungan dengan kebiasaan bangun dan tidur seseorang. Terdapat dua jenis ritme sirkadian yaitu morning type dan evening type. Salah satu cara yang lebih mudah diimplementasikan untuk mengatasi kantuk adalah berhenti mengemudi dan beristirahat sebelum seseorang mengalami kantuk dan tertidur ketika mengemudi. Penentuan waktu istirahat tentu dapat menjadi sebuah alternatif yang lebih ekonomis dan mudah dalam pengaplikasiannya.
Penelitian dalam menentukan waktu istirahat dilakukan dengan cara simulasi mengemudi. Penelitian ini memperhatikan dua jenis faktor, yaitu keterjagaan panjang dan ritme sirkadian. Penelitian ini memerlukan 4 partisipan dengan tipe pagi dan 4 orang dengan tipe malam. Selain itu setiap partisipan harus berada dalam dua jenis keterjagaan yaitu terjaga selama 8-10 jam dan 10-12 jam. Selama simulasi mengemudi, partisipan akan menggunakan electroechephalogram atau EEG untuk merekam gelombang otak selama mengemudi. Hasil gelombang otak yang diperoleh akan diolah menggunakan software MATLAB R2009a. Hasil pengolahan software MATLAB R2009a berupa data power darigelombang alfa, beta, dan teta. Nilai dari ketiga gelombang akan dihitung rasio dengan persamaan (α+θ)/β agar diperoleh tingkat kantuk seseorang. Uji ANOVA terhadap tingkat kantuk dilakukan untuk mengetahui pengaruh dua level keterjagaan panjang terhadap tingkat kantuk dan pengaruh dua tipe sirkadian terhadap tingkat kantuk. Penentuan saat istirahat dilakukan dengan menghitung persentase kenaikan rasio tingkat kantuk setiap menitnya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kantuk seseorang tidak dipengaruhi oleh ritme sirkadian. Namun, durasi keterjagaan panjang dapat memengaruhi tingkat kantuk seseorang. Rekomendasi praktis yang diberikan bagi pengemudi yang telah terjaga panjang selama 8-10 jam adalah berhenti mengemudi sebelum menit ke-34. Rekomendasi praktis yang diberikan bagi pengemudi yang telah terjaga selama 10-12 jam adalah berhenti mengemudi sebelum menit ke-24.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32880 | DIG - FTI | Skripsi | TI MEI p/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain