Computer File
Optimasi dehidrasi bioetanol dengan distilasi ekstraktif pada Dividing Wall Column (E-DWC)
Bioetanol merupakan salah satu alternatif pengganti bahan bakar fosil yang dewasa ini
ketersediaannya semakin menipis. Selain sebagai bahan bakar alternatif, bioetanol juga
dapat digunakan sebagai gel etanol, pada fuel cell, fuel fire, sistem co-generation, serta
anhydrous bioetanol dapat digunakan untuk bahan baku komoditas kimia lain. Bioetanol
dapat dibuat dengan cara mendehidrasi etanol yang hanya berkadar 15-20% wt dari hasil
fermentasi. Pemisahan dengan distilasi konvensional menghasilkan kadar etanol sebagai
produk atas rendah (92,4-94%wt) karena adanya azeotrop yang terbentuk antara etanol dan
air (95,63%wt etanol). Sedangkan kadar air maksimum bioetanol yang diperbolehkan
yakni hanya sebesar 1,0% v/v. Oleh karena itu, dilakukan dehidrasi bioetanol pada kolom
distilasi ekstraktif pada dividing wall column (E-DWC) dengan menambahkan entrainer
(pelarut) berupa etilen glikol sehingga kemumian minimum 99,8% etanol dapat tercapai.
Pada simulasi ini, jumlah tahap dioptimasi secara bertahap dengan meminimumkan nilai
TAC. Reboiler duty diubah-ubah agar spesifikasi produk tercapai. Nilai TAC sebagai
fungsi objektif kemudian dihitung. Dari hasil simulasi dan optimasi, didapatkan kondisi
yang optimum untuk proses dehidrasi bioetanol, yaitu jumlah tahap E-DWC sebanyak 20
tahap, letak masuk pelarut etilen glikol pada tahap ke-3, dan letak masuk umpan etanol-air
pada tahap ke-13.
Kata kunci: bioetanol, E-DWC, optimasi TAC
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32970 | DIG - FTI | Skripsi | TK SUT o/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain