Computer File
Kajian awal pengaruh jumlah asam hydroxyethyl sulfonate dan teos pada pembuatan katalis berbasis komposit silika/karbon dengan proses hidrotermal
Katalis asam memiliki peran yang sangat penting dalam industri kimia. Tingkat konsumsi katalis asam homogen seperti asam sulfat sangat tinggi, sayangnya katalis homogen tersebut tidak dapat diperbaharui dan sulit dipisahkan sehingga dapat menjadi limbah berbahaya. Menyikapi masalah tersebut penggunaan katalis asam heterogen menjadi solusi karena memiliki sifat lebih stabil dan dapat didaur ulang sehingga mampu mengurangi limbah. Namun, katalis asam heterogen yang ada saat ini seperti Amberlyst-15 dan Sulphated Zirconia, memiliki harga relatif mahal, sehingga dikembangkan katalis asam heterogen dari sakarida. Kelemahan katalis asam heterogen dari sakarida adalah luas permukaan katalis yang dihasilkan relatif kecil. Oleh karena itu dibutuhkan support pada katalis. Salah satu support yang baik untuk katalis asam heterogen adalah silika.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan proses pembuatan katalis asam heterogen berbasis komposit silika/karbon berbahan dasar sakarida yaitu pati jagung melalui proses hidrotermal. Proses hidrotermal yang dilakukan terdiri dari proses hidrotermal dilanjutkan sulfonasi terpisah dan proses hidrotermal-sulfonasi serempak. Fokus penelitian adalah sebagai kajian awal untuk menentukan jumlah optimum dari asam hydroxyethyl sulfonate dan TEOS agar menghasilkan katalis dengan acid site density dan luas permukaan yang besar. Proses hidrotermal dilakukan pada temperatur 180°C selama 24 jam dalam autoklaf Teflon-lined stainless steel. Pada penelitian ini digunakan asam hydroxyethyl sulfonate untuk membentuk gugus SO3H dan Tetraethyl orthosilicate (TEOS) sebagai sumber silika untuk memperluas permukaan katalis. Jumlah optimum dari asam hydroxyethyl sulfonate dan TEOS ditentukan dengan memvariasikan jumlah asam hydroxyethyl sulfonate dan TEOS.
Berdasarkan hasil penelitian katalis yang dihasilkan dari proses karbonisasi hidrotermal dan sulfonasi secara terpisah mampu memasukkan gugus sulfonat SO3H. Variasi penambahan jumlah TEOS pada proses tersebut berhasil meningkatkan luas permukaan katalis, dimana luas permukaan katalis SC-1 dengan jumlah TEOS 1 gram adalah 3,949 m2/gram sedangkan luas permukaan katalis SC-2 dengan jumlah TEOS 2 gram adalah 116,424 mmol/gram. Luas permukaan yang lebih besar pada katalis SC-2 menyebabkan katalis menunjukkan performa yang baik pada reaksi esterifikasi asam oleat yang ditunjukkan dengan konversi FFA mencapai 96,2%. Katalis yang dihasilkan dari proses karbonisasi hidrotermal dan sulfonasi serempak baik menggunakan sodium hydroxyethyl sulfonate maupun asam hydroxyethyl sulfonate belum mampu memasukkan gugus sulfonat pada katalis melainkan hanya sampai pada proses pembentukan komposit silika/karbon. Sehingga katalis tidak menunjukkan performa pada reaksi esterifikasi asam oleat. Secara keseluruhan luas permukaan katalis terbesar diperoleh pada katalis dengan proses hidrotermal dan sulfonasi serempak menggunakan asam hydroxyethyl sulfonate dengan jumlah pati jagung, asam hydroxyethyl sulfonate, dan TEOS masing-masing sebesar 2 gram. Luas permukaan yang dihasilkan dari metode dan variasi tersebut adalah 315,853 m2/gram. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa penambahan jumlah asam hydroxyethyl sulfonate akan menurunkan luas permukaan katalis.
Kata kunci : acid site density, heterogen, hidrotermal, hydroxyethyl sulfonate, katalis, komposit, luas permukaan, TEOS
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32971 | DIG - FTI | Skripsi | TK SAN k/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain