Computer File
Pretreatment bagas tebu menggunakan metode alkali dan liquid hot water
Bioetanol merupakan bahan bakar berbasis biomassa yang dapat diperbaharui. Tingginya harga minyak serta keberadaan minyak sebagai bahan bakar membuat para peneliti berpikir untuk menciptakan bahan bakar alternatif lainnya. Bioetanol merupakan contoh bahan bakar alternatif yang dapat menggantikan bahan bakar minyak. Bioetanol dapat diperoleh melalui berbagai proses seperti fermentasi karbohidrat dan hidrolisis selulosa. Pada penelitian ini akan digunakan metode fermentasi karbohidrat dengan ampas tebu sebagai biomassanya. Produk gula di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Sebagian besar gula yang diproduksi berasal dari tebu, dan setiap proses produksi akan menghasilkan limbah berupa ampas tebu yang tidak digunakan. Dapat dibayangkan betapa banyaknya limbah yang akan dihasilkan. Oleh karena itu akan diteliti apakah ampas tebu dapat dimanfaatkan untuk dijadikan etanol. Ampas tebu akan melalui 3 tahapan utama, yaitu : pretreatment, hidrolisis asam, dan fermentasi, dimana pada tahap pretreatment akan menghilangkan lignin agar selulosa dapat dihidrolisis oleh asam menghasilkan gula sederhana yang nantinya akan difermentasi menjadi etanol. Tujuan disusunnya proposal penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggabungan dari metode alkali dengan liquid hot water akan memberikan hasil yang lebih baik dibanding metode alkali saja pada suhu dan konsentrasi tertentu. Metode yang digunakan untuk perlakuan awal bagas tebu adalah dengan metode alkali menggunakan larutan NaOH dengan tujuan menghilangkan lignin, kemudian dilanjutkan dengan metode liquid hot water pada suhu dan tekanan tinggi dengan tujuan melarutkan hemiselulosa. Selulosa yang tertinggal di padatan kemudian dianalisis kadarnya menggunakan metode Chesson-Datta sehingga diperoleh %delignifikasi dan %hemiselulosa yang larut. Selulosa kemudian dihidrolisis dengan asam sulfat menghasilkan gula-gula sederhana. Analisis kadar gula dilakukan menggunakan reagan 9-Oxoanthrcene. Hasil penelitian menunjukan kecenderungan bahwa semakin besar suhu, akan menghasilkan kadar hemiselulosa yang semakin rendah, kadar selusosa yang semakin tinggi, serta kadar lignin yang semakin rendah. Sedangkan semakin besar konsentrasi NaOH yang digunakan akan menghasilkan kecenderungan kadar hemiselulosa yang semakin rendah, kadar selulosa yang semakin tinggi, serta kadar lignin yang semakin rendah. Hasil terbaik terdapat pada perlakuan menggunakan alkali + LWH pada suhu 100 derajat Celcius dan konsentrasi 0.75M dimana kadar hemiselulosa turun menjadi 34.8%, kadar selusosa meningkat menjadi 49.78%, kadar lignin yang hilang sebesar 75.14%, serta kadar monosakarida yang dihasilkan sebesar 6.42%. Pretreatmen menggunakan metode alkali ditambah dengan liquid hot water akan melarutkan sebagian dari hemiselulosa sehingga kadar hemiselulosa yang dihasilkan akan semakin rendah.
Kata Kunci : Biomassa, Lignoselulosa, Bagas Tebu, Bioetanol
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32981 | DIG - FTI | Skripsi | TK GAU p/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain