Computer File
Hidrodeoksigenasi minyak biji kapok untuk sintesis biohidrokarbon
Pada abad ke 21 ini, kebutuhan manusia akan energi semakinmeningkat,terutama untuk keperluan industri dan transportasi. Bahan bakar hidrokarbon konvensional yang berasal dari minyak bumi merupakan sumberdaya yang tidak terbarukan dan jumlahnya semakin menipis,Selain itu, penggunaan bahan bakar fossil juga menimbulkan efek negatif padalingkungan. Olehkarenaitu, negara-negara di dunia perlu mengembangkan bahan bakar hidrokarbon alternatif yang dapat terbaharukan dan ramah lingkungan. Indonesia pada khususnya, memiliki berbagai minyak nabati non-pangan yang memiliki potensi untuk dijadikan sebagai bahan baku hidrokarbon terbaharukan (biohidrokarbon).
Minyak biji kapok (Ceibapentandra), sebagai salah satu minyak nabati non-pangan asli Indonesia, memiliki asam-asam lemak yang dapat diolah menjadi biohidrokarbon melalui proses hydrotreating dengan bantuan katalis. Proses hydrotreating mencakup dua reaksi, yaitu reaksi hidrogenasi yang berfungsi untuk menjenuhkan rantai asam lemak dan reaksi deoksigenasi yang dapat menghilangkan oksigen dari asam-asam lemak dan membentuk rantai n-paraffin. Reaksi hydrotreating ini menghasilkan produk utama berupa biohidrokarbon rantai panjang yang dapat digunakan sebagai biosolar (green diesel).Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menentukan formulasi katalis yang dapat menghasilkan konversi minyak biji kapok yang tinggi dengan selektivitas pada rantai biosolar (C14-C20).
Penelitian diawali dengan proses sintesa dan sulfidasi katalis NiMo/γ-Al2O3 dengan variasi rasio mol Ni:Mo dan rasio massapromotor K2CO3dan KOH. Proses hydrotreating minyak biji kapok menjadi biohidrokarbon rantai panjang yang akan dilangsungkan dalam reaktor batch pada tekanan 50 bar dan temperatur 340oC dengan waktureaksi 4 jam. Setelah proses hydrotreating selesai, performa katalis akan dianalisa dengan uji angka penyabunan sebagai parameter konversireaksi. Selektivitas katalis akan dievaluasi menggunakan teknik Gas Chromatography. Kualitas produk green diesel akan ditentukan melalui analisa kualitatif (FTIR danujiBesson) serta analisa kuantitatif berupa uji bilangan iodium, analisa densitas, dan uji gugus siklopropenoid melalui titrasi reagen Durbetaki.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa katalis dengan persenta sepromotor K2CO3 atau KOH yang tinggi (2,32%) dan rasio mol Ni:Mo yang rendah (0,2) mampu meniadakan gugus siklopropenoidm aupun gugus karbonil, serta menurunkan bilangan iodium maupun bilangan sabun pada produk secara signifikan sehingga memberikan konversi yang sangat tinggi (>95%). Katalis tersebut juga menunjukkan selektivitas yang baik terhadap rantai hidrokarbon C14-C20 yang termasuk dalam rantai hidrokarbon green diesel.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32983 | DIG - FTI | Skripsi | TK RAH h/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain