Computer File
Respon OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) terhadap produksi minyak serpih (shale oil) Amerika Serikat dalam kurun waktu 2010-2014
Adanya produksi minyak serpih (shale oil) Amerika telah membuat OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) sebagai kartel minyak internasional kehilangan kemampuannya untuk mengendalikan pasar karena munculnya kondisi oversupply. Hal ini membuat OPEC tidak dapat menjaga stabilitas harga minyak di pasar internasional. Dengan menggunakan metode penulisan kualitatif, penelitian ini berupaya untuk menjelaskan kebijakan OPEC dalam menghadapi pengaruh eksternal Amerika Serikat yang membanjiri pasar minyak internasional melalui produksi shale oil-nya. Peneliti menggunakan paradigma neoliberalisme untuk menjelaskan konsep perdagangan bebas dan teori prisoner’s dillema untuk menjelaskan perilaku negara anggota OPEC dalam menyikapi pengaruh eksternal produksi shale oil Amerika Serikat tersebut. Selain itu, penulis juga menjelaskan konsep national interest untuk memaparkan perilaku negara yang mengedepankan kepentingan nasionalnya masing-masing di atas kepentingan kelompok, dalam hal pembuatan kebijakan luar negeri. Penulis juga akan mendiskusikan konsep kartel untuk menjelaskan perilaku OPEC dan kemampuannya untuk mengendalikan pasar minyak internasional yang saat ini mulai tereduksi dengan munculnya produksi shale oil Amerika.
Di dalam penelitian ini telah ditemukan bahwa sebagai sebuah kartel minyak internasional, kemampuan OPEC untuk mengatur pasar minyak internasional mulai tereduksi. Oleh karena itu, melalui kebijakannya, OPEC memutuskan untuk mempertahankan kuota produksi negara-negara anggotanya sebesar 30 juta barel per hari. Kebijakan ini berlawanan dengan tradisi OPEC, di mana OPEC akan memangkas produksi jika harga minyak turun dengan tujuan untuk mendongkrak harga minyak dunia dan vice versa. OPEC, melalui dorongan Arab Saudi yang tetap ingin mempertahankan jumlah produksi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi negaranya, menyatakan bahwa kebijakan ini diambil untuk menekan Amerika Serikat dengan harga minyak yang rendah, meski pun hal ini tidak membawa keuntungan ekonomi yang signifikan bagi negara-negara anggotanya.
Dari seluruh paparan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pada akhirnya OPEC menghasilkan kebijakan yang tidak sejalan dengan tradisi sejak berdirinya OPEC–OPEC Long-Term Strategy–lewat kebijakan yang ditetapkan melalui konferensi Wina, pada 27 November 2014. Keputusan OPEC memang menuai kontroversi dari kalangan para ahli ekonomi dan petinggi negara kurang sejahtera OPEC. Namun, OPEC menyatakan bahwa dirinya optimis dengan perbaikan keseimbangan pasar sambil terus berusaha memantau perilaku pasar dan melakukan komunikasi dengan Amerika Serikat.
Kata Kunci: Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), Shale Oil, Amerika, National Interest, Kartel
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp33219 | DIG - FISIP | Skripsi | HI CAR r/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain