Computer File
Islamophobia di Australia dan sikap pemerintah Australia dalam kasus Cronulla Riots dan Sydney Siege
Fenomena migrasi terbentuk dari akibat adanya globalisasi. Migrasi menimbulkan adanya masyarakat majemuk. Australia merupakan negara yang memiliki banyak penduduk migran dari berbagai ras dan latar belakang agama, seperti keturunan Timur Tengah dan agama Islam. Nilai-nilai Islam dan nilai-nilai di Australia bertolak belakang, hal ini memicu konflik antar penduduk asli Australia dan penduduk Muslim. Konflik ini menimbulkan kebencian terhadap Islam dan Muslim di negara Barat termasuk Australia. Kebencian ini berujung pada tindak diskriminasi dan membentuk Islamophobia di tengah-tengah masyarakat Australia.
Pertanyaan penelitian difokuskan pada bagaiamana Islamophobia di Australia dan sikap pemerintah terhadap kasus Cronulla Riots dan Sydney Siege. Konsep-konsep yang dipakai pada penelitian ini antara lain sistem politik, kebijakan publik, sistem sosial, migrasi, masyarakat majemuk, Islamophobia, dan sikap sosial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mengkonstruksikan realitas dan memahami makna.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pemerintah memandang kasus-kasus ini tidak semata-mata hanya permasalahan rasisme dan Islamophobia. Pemerintah lebih melihat kasus-kasus ini sebagai kurangnya sistem keamanan. Australia tidak memiliki hukum yang mengatur anti-diskriminasi terhadap agama, maka hak asasi Muslim Australia belum dapat terlindungi. Hal ini terlihat dari adanya tindak diskriminasi yang dialami oleh Muslim Australia di lingkungan tempat mereka berada.
Kata kunci: Australia, migrasi, Islamophobia, sikap Pemerintah Australia
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp33243 | DIG - FISIP | Skripsi | HI PRA i/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain