Computer File
Freedom of speech and assembly in form of social movements in the United Kingdom and the emergence of the English Defence League
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bagaimana kebebasan berpendapat dan
berasosiasi dalam bentuk gerakan sosial di Inggris Raya dapat memengaruhi
kemunculan EDL sebagai new social movement. Oleh karena itu, pertanyaan
penelitian yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah: "Bagaimana kebebasan
berpendapat dan berasosiasi dalam bentuk gerakan sosial di Inggris Raya
memengaruhi kemunculan grup anti-Islam English Defence League?" Cakupan
penelitian ini adalah keterkaitan antara kebebasan berpendapat dan berasosiasi dalam
bentuk gerakan sosial dengan EDL, dan bagaimana kebebasan berpendapat dan
berasosiasi dalam bentuk gerakan sosial tersebut memengaruhi EDL.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan metode studi
kepustakaan, yang didukung oleh studi kasus. Karena penelitian ini adalah penelitian
di dalam bidang studi Ilmu Hubungan Internasional, yang merupakan studi yang
multidisipliner, maka teori yang digunakan penulis untuk membantu proses analisis
adalah teori new social movement, yang dibantu dengan teori konflik sosial dan
demokrasi liberal. Konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini untuk
melengkapi kerangka teori tersebut adalah pressure group, dan kebebasan berbicara
dan berasosiasi.
Hasil yang ditemukan oleh penelitian ini menunjukkan bahwa adanya kebebasan
berpendapat dan berasosiasi dalam bentuk gerakan sosial telah memberikan peluang
politis bagi EDL, yang kemudian memperkuat dan meneruskan paradoks toleransi
yang sudah ada, yang kemudian dari hal tersebut, EDL muncul. Paradoks toleransi
tersebut berada di dalam kebijakan dan institusi pemerintahan Inggris Raya, dalam
bentuk kebijakan-kebijakan dan institusi-institusi yang inklusif dan dalam konteks
sebuah masyarakat yang relatif toleran, namun pada saat yang sama kebijakan-kebijakan
dan institusi-institusi yang bersifat Islamophobic juga ada. Maka dari itu,
penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi kemunculan
suatu gerakan sosial tidak selalu datang dari dalam gerakan sosial itu sendiri.
Kata kunci: gerakan sosial, kebebasan berpendapat, Inggris, English Defence League, paradoks toleransi
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp33244 | DIG - FISIP | Skripsi | HI LAR f/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain