Computer File
Dampak globalisasi ekonomi periode 2001-2013 terhadap kasus perdagangan manusia di Tiongkok
Dalam waktu tiga dekade, Tiongkok yang miskin kini telah bertransformasi menjadi negara dengan pembangunan ekonomi terpesat sekaligus menjadi aktor globalisasi ekonomi di dunia. Tapi di saat yang sama, Tiongkok dihadapkan pada kasus perdagangan manusia yang meningkat tajam sebagai konsekuensi dari globalisasi ekonomi yang dialaminya. Berbagai praktik perdagangan manusia marak terjadi di Tiongkok antara lain adopsi ilegal, perbudakan, prostitusi, perdagangan organ, dan mail-order bride. Penelitian ini ditujukan untuk menjelaskan bagaimana globalisasi ekonomi periode 2001-2013 berdampak pada peningkatan kasus perdagangan manusia di Tiongkok.
Penelitian ini akan menggunakan teori-teori dan konsep-konsep seperti Globalisasi Ekonomi, Sosialisme dengan Karakteristik Tiongkok, Teori Populasi Malthus, Teori Demografi Politik, Teori Kebijakan Publik, Teori Dampak Kebijakan, Teori Hak Asasi Manusia, dan Human Security. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang akan menggunakan dan mengolah data dari buku, jurnal, artikel dan laporan resmi dari organisasi internasional.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ditemukannya faktor pendorong dan penarik yang membuat kasus perdagangan manusia di Tiongkok terus meningkat tajam, terutama pada periode 2001-2013. Faktor pendorongnya adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi kelahiran yang memicu terjadinya penelantaran anak dan kecenderungan untuk memiliki anak laki-laki yang menyebabkan ketidakseimbangan rasio gender. Faktor pendorong berikutnya adalah isu sosial di mana masyarakat melakukan migrasi untuk mencari kesempatan hidup yang lebih baik namun tanpa bekal ilmu dan keahlian yang cukup. Faktor pendorong sekaligus faktor penarik dalam konteks bisnis dapat dilihat dari peluang untuk memperoleh keuntungan yang luar biasa dari perdagangan manusia. Faktor penariknya adalah tingginya permintaan pasar untuk prostitusi, adopsi anak ilegal, perdagangan organ, dan mail-order bride yang menjadi daya tarik bagi traffickers untuk terus mencari korban untuk dijual. Fakta-fakta tersebut pada akhirnya membuat kelompok masyarakat Tiongkok yang miskin, berpendidikan rendah, dan sedang bermigrasi berada pada posisi yang sangat rentan menjadi korban perdagangan manusia. Besarnya peluang inilah yang membuat kasus perdagangan manusia di Tiongkok terus meningkat seiring dengan kemajuan perekonomian Tiongkok.
Kata-kata kunci: Globalisasi Ekonomi, Tiongkok, Perdagangan Manusia, Human Security, Kebijakan Satu Anak, Prostitusi, Adopsi Ilegal, Perdagangan Organ, Mail-Order Bride
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp33245 | DIG - FISIP | Skripsi | HI KAR d/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain