Computer File
Relasi bentuk dan ruang sebagai wujud akulturasi pada Gereja Kristen HKBP di Yogyakarta
Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Pulau Jawa yang memiliki nilai historis
berupa peninggalanjaman kolonial. Kawasan Kotabaru yang terletak di Kecamatan Gondokusuman
merupakan salah satu kawasan bekas peninggalan warga Belanda yang tinggal di Yogyakarta.
Kawasan Kotabaru merupakan kawasan perumahan Belanda yang dilengkapi dengan beberapa
fasilitas penunjang, salah satunya adalah fasilitas ibadah / gereja. Salah satu gereja yang terletak di
kawasan tersebut adalah Gereformeerde Kerk yang kini bernama Gereja Kristen HKBP.
Akulturasi budaya maupun gaya arsitektur pada Gereja Kristen HKBP menghasilkan adanya
relasi antara bentuk dan ruang pada elemen - elemen arsitektur. Elemen - elemen tersebut mencakup
tatanan massa terhadap lingkungan, tatanan ruang, orientasi bangunan, bentukan, elemen - elemen
fisik bangunan, dsb. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apa yang dimaksud dengan
arsitektur indis beserta bentuk dan ruang, wujud arsitektur dan relasi antara bentuk dan ruang pada
Gereja Kristen HKBP.
Beberapa teori yang digunakan sebagai kajian teoritik pada penelitian ini adalah teori
arsitektur lokal dan non-lokal, budaya lokal dan non-Iokal, teori arsitektur dan kebudayaan indis,
teori ordering principles, teori archetypes, teori bentuk dan ruang serta teori tata ruang gereja.
Dalam penelitian ini metodologi yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analisis yaitu
dengan mengumpulkan, menganalisis dan menyimpulkan data - data yang diperlukan dan berkaitan
dengan Gereja Kristen HKBP. Data - data tersebut diambil melalui studi kepustakaan, studi
lapangan dan wawancara.
Berdasarkan hasil dari penelitian terhadap Gereja Kristen HKBP disimpulkan bahwa Gereja
Kristen HKBP merupakan salah satu bangunan dengan gaya arsitektur indis. Dinding gereja yang
tebal sebagai struktur bangunan merupakan karakter dari bangunan indis dan bersifat sebagai
isolator panas. Teras dan teritis pada bangunan merupakan inovasi desain terhadap iklim tropis di
Indonesia. Atap bangunan bertumpuk dan mengadaptasi atap bangunan tropis. Selain itu bentuk
gereja yang tinggi juga mampu menghadirkan kesan megah serta monumental. Atap bangunan yang
tinggi dan ruang dalam dengan plafond tinggi juga memberikan kesan agung dan sakral bagi Gereja
Kristen HKBP.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang positif terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan di bidang arsitektur yang terfokus pada arsitektur indis. Selain itu
juga dapat memberikan informasi serta penjelasan mengenai arsitektur indis dan diharapkan Gereja
Kristen HKBP dapat terus dipelihara dan dilestarikan sebagai sebuah bangunan eagar budaya yang
memiliki nilai historis.
Kata Kunci: Gereja Kristen HKBP, akulturasi, bentuk, ruang
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp33300 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-STEFA2 FER r/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain