Computer File
Pengaruh fungsi, bentuk, dan struktur terhadap hirarki ruang pada Stasiun Semarang Tawang di Semarang
Kebudayaan kolonial yang ada di Indonesia telah membawa banyak pengaruh hingga ke
dunia arsitektur. Munculnya arsitektur Indis sebagai hasil akulturasi budaya asing dengan budaya
lokal nusantara menjadi suatu hal yang perlu dilestarikan. Dunia kereta api merupakan salah satu
bidang yang banyak mendapat sentuhan arsitektur indis. Stasiun Tawang yang sudah berusia 100
tahun saat ini sedang mengalami masalah rob dan mengalami berkali-kali renovasi. Renovasi ini
berdampak pada menurunnya nilai karakter arsitektur indis pada bangunan tersebut.
Penelitian ini berupaya memahami lebih dalam mengenai pengertian arsitektur indis.
Setelah itu penelitian inijuga membahas penerapan konsep arsitektur indis tersebut dalam bangunan
Stasiun Semarang Tawang. Lebih khususnya lagi penelitian ini juga akan membahas bagaimana
pengaruh fungsi, bentuk, dan struktur bangunan terhadap hirarki ruang pada Stasiun Semarang
Tawang di Semarang.
Penelitian ini bersifat deskriptif, analitis, interpretatif yang dilakukan dengan
membandingkan objek lapangan dengan teori arsitektur indis, teori archetype oleh Stevensen dan
teori Ordering Principle oleh D.K.Ching. Dokumentasi objek studi diolah dan diorganisasikan serta
digambarkan ulang secara 3 dimensi. Setelah itu, analisis dilakukan dengan melakukan penilaian
terhadap data dan mencocokkan data dengan fakta teori. Pada akhimya peneliti menarik kesimpulan
sehingga peneliti dapat mengetahui konsep arsitektur indis dan penerapan hirarki pada Stasiun
Semarang Tawang. Kesimpulan sebagai hasil dari penelitian yang dilakukan akan menjawab
pertanyaan penelitian.
Temuan yang didapat adalah Stasiun Tawang menerapkan konsep arsitektur indis mulai
dari konteks kawasan hingga elemen bangunannya kecuali pada lantai. Saat ini lantai sudah
mengalami perubahan total dari sejak dibangun sehingga tidak terlihat lagi karakter arsitektur
indisnya. Hirarki tertinggi ada pada lobi utama yang fungsinya menerima pengunjung dengan bentuk
ruang kubus dan memilikki sktruktur serupa soko guru dan cupola yang tidak ditemukan pada bagian
lain bangunan. Massa bangunan stasiun simetris sesuai karakter arsitektur indis namun pada fungsi
ruang dalamnya tidak simetris. Hal ini menunjukkan pentingnya efisiensi pencapaian ruang agar
kegiatan berjalan efektif.
Hasil penelitian ini diharapkan akan menambah kajian terkait arsitektur indis, dan
memaparkan pentingnya karakter arsitektur indis pada Stasiun Tawang sebagai salah satu ikon
kawasan Kota Lama Semarang. Pada akhimya penulis berharap supaya ada upaya dari pihak terkait
untuk mengembalikan karakter arsitektur indis melalui konservasi pada Stasiun Semarang Tawang.
Kata-kata kunci : Fungsi, Bentuk, Struktur, Hiraki, Stasiun, Arsitektur Indis
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp33301 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-STEFA2 SAN p/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain