Computer File
Prinsip penataan sebagai wujud akulturasi pada bangunan Kantor Biofarma Bandung
Pada abad ke-16, Belanda datang ke Indonesia dengan tujuan menjajah. Kehadiran Belanda tersebut lama-kelamaan semakin mempengaruhi budaya Indonesia hingga terjadi akulturasi budaya. Arsitektur Indis merupakan hasil dari akulturasi budaya yang menjadi salah satu cikal bakal arsitektur Indonesia.
Bangunan Kantor Biofarma merupakan salah satu contoh arsitektur indis yang tidak banyak diketahui keberadaannya oleh masyarakat. Hal ini menjadi menarik karena bangunan ini sesungguhnya mendapatkan penghargaan sebagai salah satu dari 32 bangunan heritage di Bandung. Adapula penataan massa dan elemen-elemen bangunan ini tampak begitu jelas dan terencana. Serta letaknya tersembunyi di balik pekarangan luas dan deretan pepohonan, sehingga menarik untuk meneliti prinsip penataannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prinsip penataan dominan pada Bangunan Kantor Biofarma, dan posisi prinsip penataan dalam rentang akulturasi indis. Teori yang digunakan sendiri yaitu teori menganai prinsip penataan, teori arsitektur Belanda, teori arsitektur tradisional Indonesia, teori akulturasi, dan teori anatomi bangunan. Langkah-langkah yang diambil dalam melakukan penelitian dimulai dari tahap pemilihan objek studi, survey dan observasi, penggambaran ulang, analisis, hingga penarikan kesimpulan.
Dalam melakukan analisa, pertama-tama ditinjau seluruh prinsip penataan yang digunakan pada bangunan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Adapula sebagai bagian dominan bangunan dinding ditentukan sebagai batasan pembahasan. Untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama, ditentukan prinsip yang dominan pada dinding bangunan. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang kedua, dilihat pengaruh arsitektur non-lokal dan lokal dalam prinsip penataan pada dinding bangunan.
Dari hasil analisa ditarik dua kesimpulan akhir. Pertama, tidak ada prinsip penataan spesifik yang dominan pada bangunan, justru hal tersebut menunjukan bagaimana pada bangunan ini prinsip penataan diwujudkan secata menyeluruh, mendominasi keseluruhan bangunan. Kedua, aspek prinsip penataan bangunan lebih banyak dipengaruhi gaya arsitektur Belanda dibandingkan tradisional Indonesia, sehingga posisi prinsip penataan Bangunan Kantor Biofarma dalam rentang akulturasi arsitektur indis lebih didominasi nilai non-lokal.
Kata kunci : arsitektur, akulturasi, indis, prinsip penataan, Biofarma
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp33311 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-STEFA2 DAV p/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain