Computer File
Analogi irama fisik koridor kauman-ngasem dengan irama gerak tarian klasik Yogyakarta
Koridor adalah salah satu elemen fisik penyusun kota yang paling sering digunakan namun secara visual diabaikan oleh mata manusia. Padahal, koridor yang berfungsi sebagai penghubung antara ruang kota memiliki estetis tinggi untuk dikembangkan. Nilai estetis lingkungan binaan secara visual pada ruang arsitektur perkotaan dapat diamati lewat permainan ruang dan gerakan, cahaya dan tekstur, dan skala pada susunan elemen fisik ruang tersebut. Oleh karena itu penelitian ini akan membahas tentang irama pada susunan elemen fisik spasial kota, berdasarkan irama yang dirasakan oleh mata. Irama yang terbentuk sepanjang jalur Kauman-Ngasem dapat diamati dari kombinasi gerakan (motion), ruang (space), dan pemandangan (view) sebagai unsur-unsur terkait dalam arsitektur kota. Arsitektur dan seni tari merupakan dua produk kebudayaan manusia yang mengandung nilai estetika tinggi. Seni tari yang identik dengan gerak (motion) dapat menjadi parameter untuk menilai objek studi dalam segi estetis lewat analogi dengan serial vision dari koridor.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan komparatif analogis. Analisis visual lingkungan dilakukan terhadap tatanan maupun ekspresi rupa ruang arsitektural kota berdasarkan hasil pengamatan dan penggambaran 2D melalui sketsa dalam bentuk peta skematik dan serial vision.
Hasil yang didapat adalah secara umum, pola irama gerak yang tercipta sepanjang koridor menggambarkan irama yang tidak teratur. Berdasarkan hasil analogi, irama koridor Kauman memiliki kesan berantakan sementara irama koridor Ngasem memiliki kesan monoton atau membosankan yang disebabkan oleh tidak adanya pengulangan pola tertentu pada tatanan irama elemen fisik koridor. Dibutuhkan penataan ulang elemen fisik pembentuk ruang kota, baik dalam bentuk penambahan, pengurangan dan khususnya pengontrolan dan perawatan pada elemen-elemen tersebut. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk penataan ulang ruang kota berdasarkan pola gerak tari klasik yogyakarta yang dapat menjadi parameter atau guidelines atas nilai-nilai estetuka lewat analogi dengan elemen fisik pembentuk ruang kota.
Kata kunci : irama elemen fisik, koridor, tarian klasik Yogyakarta.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp33327 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-ESKOT FAN a/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain