Computer File
Ekspresi lokal bentuk dan warna pada elemen fisik-spasial ruang kota : kasus studi Alun-alun Utara Yogyakarta dan Alun-alun Kota Wonosari
Wilayah Keraton Yogyakarta merupakan contoh yang dipengaruhi oleh tatanan sosial-budaya yang masih sangat terasa. Pola kultural tersebut yang kemudian terus mengarahkan perkembangan kota yang berada dalam wilayah Keraton Nga Yogyakarta saat ini. Dengan demikian perkembangannya kota-kota yang ada, maka terjadi perubahan elemen fisik spasial yang juga berpengaruh terhadap aktifitas masyarakatnya baik secara sosial maupun budaya. Pengaruh kultural dapat tergambarkan melalui eksistensi tatanan elemen fisik dan sosial-kultural pada ruang kotanya, khususnya Alun-alun sebagai ruang publik kota. Eksistensi tatanan elemen fisik dan sosial-kultural yang kemudian dimaknai oleh masyarakat (individu) sehingga keberadaan suatu tempat menjadi memiliki value tersendiri pada Alun-alun kota tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gambaran mengenai kekhasan lokal setempat dengan menelusuri genius loci pada masing-masing kawasan (Alun-alun Utara Yogyakarta dan Alun-alun Wonosari). Dengan konsep genius loci dapat mengindikasikan bahwa sebuah tempat memiliki pemaknaan tersendiri yang menciptakan kekhasan lokal setempat. Kekhasan tersebut diekspresikan melalui bentuk dan ruang kotanya sebagai karakteristik tempat tersebut. Penelusuran ekspresi kekhasan lokal digunakan metoda kualitatif yang dilakukan dengan pendekatan visual. Pengamatan ini kemudian akan ditinjau dari teori estetika lingkungan perkotaan, prinsip desain (ekspresi, besaran, struktur, fungsi dan kesatuan), dan simbolisasi. Observasi objek menggunakan metode serial vision pada kawasan objek yang dibagi menjadi beberapa segmen. Melalui penelitian ini ditemukan, pada kawasan Alun-alun Utara Yogyakarta dan Alun-alun Kota Wonosari, bahwa bentuk dan warna mengekspresikan kekhasan lokal setempat. Pada beberapa titik masih dapat ditemukan kekhasan lokal berdasarkan nilai kultural, namun beberapa artefak simbolisasi nilai-nilai kultural makin lama tergeser posisinya dan beralih rupa menjadi bentuk modern tanpa unsur kekhasan lokal atau nilai kultural DIY. Hasil dari penelitian ini mengangkat fakta-fakta yang ada di lapangan dan diharapkan menjadi acuan bagi penelitian yang baru untuk lebih dikembangkan dan menjadi sumber ilmu pengetahuan baru bagi pembaca terkait ilmu tentang estetika perkotaan.
Kata Kunci : Nilai Kultural, Kekhasan Lokal, Genius loci, Pemaknaan, Alun-alun, Ekspresi, Bentuk dan warna, Elemen fisik-spasial, Yogyakarta, Wonosari, Daerah Istimewa Yogyakarta
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp33329 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-ESKOT ALB e/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain