Text
Sebuah perjumpaan yang transformatif menurut teks Yohanes 4:1-42
Kehidupan kristiani adalah kehidupan manusia yang dibangun oleh perjumpaan spiritualnya yang
otentik dalam Kristus Yesus, yang menumbuhkan sosok pribadi yang transformatif, liberatif, dan
rekonsiliatif, baik di dalam konteks persekutuan dengan gereja-Nya maupun di tengah pelayanan
bagi pembaharuan dunia-Nya. Teks Yohanes 4:1-42 adalah mikronaratif yang menceritakan kisah
wanita Samaria sebagai sosok manusia lama yang terbelenggu oleh modus eksistensi yang alternatif.
Oleh karena rahmat-Nya, Tuhan Yesus datang untuk menanggulangi keberdosaannya secara utuh
dan radikal, dan menyingkapkan nama-Nya sebagai AKU ADA yang berkata-kata kepadanya,
sehingga ia mengalami perjumpaan yang mengubahkan dirinya menjadi manusia baru yang
transformatif bagi sesamanya.Kisah perjumpaan wanita Samaria ini sarat dengan inspirasi teologis
yang berharga untuk terus dikaji, diinternalisasi, dan diwujudkan dalam kehidupan umat kristiani.
Di abad ke 21 ini, ada dua inspirasi teologis yang layak direkomendasikan bagi pemimpin
Tionghoa Kristen, yang modus eksistensinya terancam oleh belenggu ideologi komodifikasi
relijius. Pertama, bagi pemimpin Tionghoa Kristen yang diinfiltrasi oleh ideologi yang sublim itu,
seyogyanya memelihara hatinya dalam Roh dan kebenaran-Nya, dengan komitmen totalnya untuk
mengikuti jejak Kristus secara konsisten dan konsekuen; Kedua, bagi pemimpin Tionghoa
Kristen yang telah terseret oleh pesona ideologi yang idolatris itu, semestinya memperbaharui
dirinya dalam pertobatan yang radikal, dengan melakukan pembongkaran dan pemberesan dosa
yang personal dan maupun yang struktural, agar mereka kembali memulihkan kehidupan
kristianinya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes1746 | T/DIG - PMIT | Tesis | TES-PMIT SUR s/16 | Perp Filsafat | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain