Computer File
Perancangan motion-gesture game sebagai alat bantu rehabilitasi bagian ekstremitas bawah (lower limb) pasien pascastroke
Stroke menduduki peringkat tinggi sebagai salah satu penyebab kematian
di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Salah satu dampak yang ditimbulkan dari
stroke adalah kelumpuhan bagian ekstremltas bawah (lower limb). Cara paling
baik untuk mengembalikan fungsi tubuh tersebut adalah dengan proses
rehabilitasi melalui terapi. Proses rehabilitasi dibagi menjadi tiga tahap, yaitu
pengaldifan saraf dan otot. latihan gerak awal, dan fisioterapL Pasien yang telah
rutin melaksanakan dua tahap awal cenderung tidak menyelesaikan tahap terakhir
karena latihan bersifat monoton dan alat-alat yang digunakan masih bersifat
konvensional. Penggunaan alat bantu rehabilitasi berupa game dengan
memanfaatkan sensor gerak membuat pengguna dapat berinteraksi lebih natural
karena menggunakan suara dan gerakan tubuh sebagai controller. Hal inilah yang
dijadikan sebuah ide untuk merancang alat bantu rehabiUtasi menyenangkan bagi
pasien pascastroke melalui motion-gesture game dengan sensor gerak yang
memperhatikan nilai-nilai dramatis.
Penelitian ini menggunakan tahapan-tahapan dalam siklus Desain
lnteraksi. Setiap tahapan melibatkan peran dari pasien pascastroke karena
penelitian menggunakan metode desain partisipatif. Tahapan dimulai dengan
identifikasi kebutuhan melalui wawancara pasien dan saran dokter. Tahapan
kedua adalah perancangan dan pemilihan konsep game melalui design workshop
hingga diperoleh sketsa akhir dari game. Tahapan ketiga adalah pembuatan lowfidelity
prototype menggunakan metode Wizard of Oz (experience prototype)
berupa video animasi yang dikemas ke dalam Power Point. Selanjutnya pada
tahap akhir, prototipe akan dievaluasi berdasarkan usabiltity testing dengan
kuesioner System Usability Scale (SUS), observasi, dan wawancara kepada
pasien dan dokter rehabilitasi medik.
Berdasarkan nilai SUS, secara umum prototipe memiliki krlteria
kemampupakaian "Good' karena berada pada rentang 70-85. Hasil tersebut
diperoleh dari responden 1 dan responden 3, sedangkan menurut responden 2,
prototipe motion-gestur& game memilikf kriteria kemampupakaian- "Exceltenr
karena berada pada rentang 85-99. Berdasarkan observasi, pasien masih perlu
membutuhkan adaptasi terhadap metode rehabilitasi yang baru. Selain itu, masih
terdapat beberapa gerakan yang belum sempurna dan belum mencapai target
permainan. Berdasarkan hasil wawancara, terdapat komentar-komentar positif
dari pasien dan beberapa masukan dari dokter. Secara keseluruhan, pasien
terbantu dengan motion-gesture game, hanya saja perfu dilakukan secara teratur
dan repetitif.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp33423 | DIG - FTI | Skripsi | TI STE p/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain