Computer File
Sintesis karbon aktif dari kulit salak dengan aktivasi kimia senyawa koh menggunakan pemanas microwave
Sintesis karbon aktif dari limbah biomassa telah banyak dilakukan. Sintesis karbon
aktif dapat dilakukan dengan 2 cara. Cara yang pertama yaitu karbonisasi diikuti oleh aktivasi
secara kimia maupun fisika. Kedua adalah dengan aktivasi secara langsung tanpa dilakukan
karbonisasi. Pada penelitian ini, sintesis karbon aktif dilakukan dengan aktivasi secara
langsung menggunakan microwave dengan bantuan senyawa KOH. Microwave digunakan
karena dapat memberikan panas langsung ke dalam partikel biomassa sehingga pemanasan
lebih efektif. Dibandingkan dengan sitnesis karbon aktif menggunakan furnace, pemanasan
menggunakan microwave lebih efektif.
Biomassa yang digunakan adalah kulit salak. Kulit salak merupakan limbah
biomassa yang jumlahnya cukup melimpah di Indonesia. Pada penelitian kali ini akan
dibahas pengaruh waktu aktivasi, dan daya microwave yang dibutuhkan terhadap
karakteristik karbon aktif yang akan dihasilkan. Proses sintesis ini dilakukan dengan beberapa
tahap. Tahap pertama adalah tahap persiapan awal, persiapan bahan baku biomassa sehingga
siap diaktivasi, dan tahap aktivasi dengan microwave. Pada tahap ini dilakukan perbandingan
KOH:kulit salak dengan rasio 2:1. Penggunaan microwave juga divariasikan waktu
pemanasan dan daya microwave sebesar berturut- turut 5, 15, 20, dan 25 menit serta 130,
380, dan 700watt. Karbon aktif yang dihasilkan dianalisis dengan BET untuk ditentukan luas
permukaannya. Karbon aktif yang memiliki luas permukaan paling besar dari variasi waktu
aktivasi dan daya microwave diuji daya adsorbansinya terhadap penyerapan zat warna
metilen biru dengan variasi konsentrasi 10,20,30,40,dan 50 ppm. Juga dilakukan untuk kulit
salak kering dan untuk karbon aktif komersial. Karbon aktif yang memiliki daya adsorbansi
terbaik digunakan untuk mengadsorpsi metilen biru dengan variasi pH (2,3,4,9,10,11,12) dan
variasi temperatur (26,36, dan 46°C) dan dilakukan analisis kapasitas adsorpsi dengan
persamaan Langmuir dan Frundlich. Kinerja adsorpsi karbon aktif dapat diperoleh melalui
parameter persamaan isotermal dan kinetika adsorpsi.
Dari penelitian ini didapat bahwa pada daya aktivasi 700 watt, peningkatan waktu
aktivasi cenderung meningkatkan luas permukaan karbon aktif kulit salak yang dihasilkan,
sementara saat waktu aktivasi 5 menit, pada daya aktivasi 3 80 watt dihasilkan luas
permukaan yang lebih rendah daripada saat daya aktivasi 700 watt. Pacta rasio kulit salak :
KOH sebesar 1 : 2 dan konsentrasi 20% diperoleh hasil luas permukaan karbon aktif terbesar
(1491,04 m2/g) pada waktu aktivasi 25 menit dan daya aktivasi 700 watt. Pada proses
adsorpsi, kinetja karbon aktif kulit salak mengikuti model isothermal adsorpsi Freundlich,
sedangkan kinerja adsorpsi kulit salak kering dan karbon aktif komersil mengikuti model
isothermal adsorpsi Langmuir. Sementara kinetika adsorpsi ketiga sampel yang diuji
mengikuti model kinetika pseudo orde 2 karena nilai R 2 nya mendekati 1.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp33484 | DIG - FTI | Skripsi | TK WID s/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain