Computer File
Removal of textile dyes from wastewater by nanofiltration membranes crosslinked by m-phenylenediamine
Limbah industri tekstil yang tidak diolah menyebabkan banyak kerusakan pada
lingkungan dan manusia. Namun teknologi membran merupakan salah satu cara yang
menjanjikan untuk mengolah limbah dan mengubahnya menjadi air yang dapat dipakai
kembali atau dibuang ke lingkungan dengan aman. Membran akan memisahkan zat wama
dari air melalui pori-pori semipenneabel dengan mekanismenya yang unik. Riset ini
dilakukan dengan tujuan membuat membran nanofiltrasi crosslink dengan komposisi terbaik
untuk menghilangkan zat warna dari limbah tekstil. Untuk meningkatkan kinerja membran,
membran yang dibuat perlu dimodifikasi menggunakan m-phenylenediamine (MPD) dengan
metode cross/inking. Kedua membran yang tidak dimodifikasi dan dimodifikasi akan diuji
dalam hal fluks (parameter kuantitas) dan rejeksi (parameter kualitas) sebagai fungsi dari
beberapa kondisi operasi (seperti tekanan operasi, variasi konsentrasi zat warna, dll). Setelah
parameter tersebut berhasil dioptimasi untuk memperoleh membran yang sesuai, membran
akan dikarakterisasi secara fisik dan kimia untuk memahami mekanisme pemisahan di balik
kinetja yang telah dioptimasi.
Dalam riset ini, membran NF dibuat dengan metode inversi fasa. Membran dibuat
dari beberapa larutan dope polimer dengan variasi komposisi dari polimer polyetherimide/Nmethyl
pyrollidone solven/non-solven (PEI/NMP/aseton), yaitu 12/68/20, 15/65/20,
15/70/15, 15/75/10, 15/80/5, dan 16/64/20 b/b%. Membran tersebut akan dimodifikasi lebih
jauh menggunakan metode cross/inking dengan 2 b/v% MPD dalam metanol selama 0, 1, 5,
10, and 30 menit. Membran ditaruh dalam oven selama 0, 1, 3, dan 6 jam pada 70 °C. Dalam
riset ini membran akan diberi tekanan operasi dari 60 psi, untuk memproses masukan zat
warna Reactive Red 120 (RR120) dengan konsentrasi 100, 500, dan 1000 ppm. Fluks dan
rejeksi membran dianalisa dengan mengukur laju aliran permeat, dan dilakukan analisa dari
kualitas permeat (menggunakan alat spektrofotometer). Membran kinerja yang telah
dioptimasi kemudian di karakterisasi menggunakan scanning electron microscopy (SEM)
dan Fourier-tran~formed i11frared spectroscopy (FTIR) untuk karakterisasi secara fisik dan
kimia.
Hasil dari penelitian ini yaitu, komposisi terbaik untuk pembuatan membran
nanofiltrasi sebesar 15/65/20% b/b. Panjang geJombang maksimum untuk RR120 yaitu 515
nm dengan persamaan kurva kalibrasi : y = 0,002308x. Modifikasi membran yang dilakukan
meningkatkan kritetia dari membran, membran setelah dimodifikasi menghasilkan nilai
rejeksi zat wama yang lebih baik dibandingkan dengan membran sebelum dimodifikasi.
Membran dengan komposisi 15/65/20 dan cross linking selama 10 men it, tanpa annealing,
adalah membran terbaik untuk mereksi zat wama. Semakin besar tekanan yang digunakan
semakin besar juga nilai fluks yang diperoleh, tetapi nilai rejeksi zat warna semakin kecil.
Semakin besar konsentrasi zat wama yang digunakan maka semakin kecil nilai fluksnya.
Hasil karakteterisasi dengan menggunakan instrument SEM yang dilakukan dengan
perbesaran 1000x, membran setelah modifikasi memiliki lapisan pennukaan atas membran
yang lebih tebal. Sedangkan dengan instrument FTIR terlihat modifikasi yang dilakukan
te1ah berhasi1 sesuai dengan adanya gugus amina primer atau sekunder (adanya puncak pada
panjang gelombang 3450 cm-1). HasiJ rejeksi 100 ppm RR120 yang terbaik pada penelitian
ini, dengan membran 15/65/20 yang telah di-crosslink diperoleh sebesar 89% dengan fluks
membran sebesar 0,052 L.m-2.h-1•
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp33486 | DIG - FTI | Skripsi | TK GUN r/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain