Computer File
Peranan manajemen piutang untuk meningkatkan arus kas Toko X
Seiring dengan berkembangnya zaman, persaingan di antara para pelaku usaha yang memiliki bidang usaha yang sama menjadi semakin ketat. Tentu perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan penjualan. Terdapat berbagai macam cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk dapat meningkatkan penjualan, salah satunya adalah dengan membuat kebijakan penjualan kredit. Tetapi dengan adanya penjualan kredit, maka menimbulkan risiko di antaranya adalah piutang tak tertagih dan keterlambatan pembayaran. Toko X merupakan salah satu penyedia bahan bangunan di Kota Bandung. Sebagian besar penjualan di Toko X adalah penjualan kredit. Tetapi karena Toko X kurang baik dalam melaksanakan manajemen piutang, banyak pelanggan yang membayar tidak sesuai dengan yang telah ditentukan yaitu n/30. Karena hal tersebut, Toko X sering menggunakan uang pribadi untuk melakukan pembayaran utang. Untuk melakukan penelitian tentang manajemen piutang di Toko X ini dibutuhkan laporan keuangan diantaranya laporan laba rugi, laporan neraca, dan laporan arus kas. Untuk memudahkan penelitian, laporan laba rugi dan laporan neraca dapat dibuat dalam bentuk common size. Untuk melakukan analisa laporan keuangan dapat menghitung rasio-rasio di perusahaan seperti rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio utang, dan rasio profitabilitas. Setelah itu dilakukan analisa piutang dengan cara menghitung rata-rata periode tagih dan perputaran piutang. Untuk memperbaiki manajemen piutang di Toko X, penulis mengusulkan diberikan potongan tunai sehingga pelanggan lebih tertarik untuk melakukan pembayaran secara tunai. Penelitian yang dilakukan oleh penulis merupakan applied research. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode analisa deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara wawancara, pengamatan, dan dokumentasi data-data perusahaan yang berupa laporan keuangan tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Penjualan di Toko X mulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 terus mengalami penurunan, tetapi jumlah penjualan kreditnya cukup besar yaitu 65% dari total penjualan. Karena Toko X kurang baik dalam melakukan manajemen piutang, maka Toko X sering menggunakan uang pribadi untuk membayar utang. Karena hal tersebut, penulis mengusulkan diberikan potongan tunai sebesar 2% sehingga diharapkan penerimaan kas dapat meningkat. Setelah dilakukan penelitian, penerimaan kas Toko X naik dari sebelumnya Rp 2.643.558.100 menjadi Rp 2.697.482.052. Walaupun kenaikannya tidak signifikan, tetapi kebijakan potongan tunai sebesar 2% tersebut dapat meningkatkan penerimaan kas Toko X karena dalam 3 tahun terakhir penerimaan kas Toko X terus mengalami penurunan. Jika Toko X mau memberikan potongan tunai pada pelanggan maka akan menimbulkan efek positif.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp33662 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ ADI p/17 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain