Computer File
Pemeriksaan operasional terhadap fungsi produksi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi fungsi produksi : studi kasus pada PT. BUN
Dewasa ini, persaingan di dunia bisnis menjadi semakin ketat. Perusahaan tidak
hanya bersaing dengan perusahaan dalam negeri, tetapi juga dengan perusahaan luar negeri.
Perusahaan harus mampu mengelola aktivitasnya sebaik mungkin agar dapat bersaing dan
mencapai tujuannya. Secara umum tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan laba dan
dapat mempertahankan keberlangsungan usahanya. Aktivitas perusahaan sebaiknya
dilakukan dengan efektif dan efisien. Untuk menilai bagaimana aktivitas yang dijalankan
perusahaan saat ini peneliti melakukan pemeriksaan operasional. Peneliti melakukan
pemeriksaan operasional terhadap fungsi produksi perusahaan manufaktur.
Pemeriksaan operasional merupakan proses menganalisis operasi dan aktivitas
perusahaan untuk mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan berkelanjutan.
Perencanaan produksi merupakan suatu fungsi yang menentukan batas-batas dari kegiatan
perusahaan pabrik di masa yang akan datang. Pengendalian produksi merupakan kegiatan
untuk mengoordinasikan aktivitas-aktivitas pengerjaan atau pengelolaan agar waktu
penyelesaian yang tidak ditentukan terlebih dahulu dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
Produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan
menjadi hasil keluaran.
Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah deskriptif.
Sumber data yang digunakan peneliti adalah data primer dan data sekunder. Data primer
berupa wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder yang didapat peneliti adalah jenis
produk, jumlah barang yang diproduksi, jumlah barang cacat, jenis-jenis kecacatan. Teknik
pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah studi lapangan dan studi literatur. Studi
lapangan berupa wawancara, observasi, dan analisis data. Teknik pengolahan data yang
dilakukan adalah analisis data kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif yang
dilakukan peneliti adalah perhitungan kerugian akibat produk cacat. Analisis data kualitatif
yang dilakukan adalah analisis terkait kebijakan, proses produksi, dan faktor-faktor yang
dapat menyebabkan kecacatan.
Dari hasil penelitian peneliti mengetahui bahwa tingkat kecacatan produk lebih besar
dari batas tingkat kecacatan yang telah ditetapkan. Peneliti menghitung kerugian akibat
produk cacat selama bulan Januari sampai Oktober 2016, yaitu sebesar Rp 205.863.100.
Terdapat dua temuan yang didapat setelah melakukan penelitian. Temuan pertama adalah
proses produksi belum berjalan dengan optimal dan temuan kedua adalah sarana dan
prasarana yang digunakan kurang mendukung proses produksi perusahaan. Peneliti
memberikan rekomendasi kepada perusahaan terkait kebijakan yang dapat diterapkan
perusahaan. Selain itu, peneliti juga memberikan rekomendasi terkait sarana dan prasarana,
yaitu untuk menambah lampu pada bagian inspeksi tenun dan menyediakan kendaraan yang
cukup untuk mengangkut hasil produksi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp33682 | DIG - FE | Skripsi | AKUN BUN p/17 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain