Computer File
Peran ActionAid melalui Program Stop Violence Against Girls in School dalam menangani kekerasan seksual terhadap murid perempuan di Ghana tahun 2008-2013
Pembangunan menjadi permasalahan utama diantara negara berkembang, termasuk Ghana. Di Ghana, peran gender dan pendidikan masih memiliki unsur ketidaksetaraan. Demokrasi antara perempuan dan laki-laki belum merata dimana terdapat ketidaksetaraan gender yang berasal dari budaya tradisional dan menjadi kekerasan seksual. Kekerasan seksual terjadi di tingkat sekolah terhadap murid perempuan pada usia 10-19 tahun. Sebesar 22.6% kekerasan seksual pada murid perempuan yang memiliki indikasi kurangnya pelaporan disebabkan faktor budaya. Implementasi kebijakan pemerintah Ghana belum efektif menangani permasalahan . Kekerasan seksual pada tingkat sekolah mengganggu proses pembelajaran murid perempuan. Dibutuhkan aktor non-negara yang lebih efektif dalam menangani permasalahan tersebut, salah satunya adalah NGO. ActionAid merupakan NGO yang menangani permasalahan kemanusiaan dan ketidakadilan di Ghana. Berdasarkan uraian tersebut, penulis merumuskan pertanyaan penelitian “Bagaimana peran ActionAid melalui program Stop Violence Against Girls in School dalam menangani kekerasan seksual terhadap murid perempuan di Ghana?” Penulis menggunakan beberapa konsep dan teori pada penelitian ini. Konsep peran NGO dari David Lewis dan Nazeen Kanji yang digunakan untuk membahas apa saja peran ActionAid melalui program Stop Violence Against Girls in School. Konsep evaluasi program model CIPP untuk menjelaskan peran yang dilakukan ActionAid dari awal pembentukan progam hingga selesai. Teori sociological liberalism digunakan untuk menjelaskan aktor non-negara dianggap lebih efektif dalam menyelesaikan suatu permasalahan sosial. Konsep negara berkembang digunakan untuk menjelaskan karakteristik permasalahan yang dihadapi Ghana sebagai negara berkembang. Konsep budaya digunakan untuk menjelaskan kebiasaan dan perilaku masyarakat Ghana yang dipengaruhi oleh kebudayaan. Konsep kekerasan seksual digunakan untuk menjelaskan fenomena kekerasan seksual terhadap murid perempuan yang terjadi. Analisis kebijakan publik digunakan untuk menelaah upaya pemerintah dalam menerapkan kebijakan. Konsep kualitas pendidikan digunakan untuk menjelaskan kualitas pendidikan sekolah di Ghana yang terganggu oleh permasalahan kekerasan seksual. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang bersumber dari laporan resmi, buku, jurnal dan internet. Peran ActionAid melalui program Stop Violence Against Girls in School, mencakup tiga peran yang dilakukan oleh suatu NGO. ActionAid berperan sebagai implementer melalui penyediaan jasa dan hak asasi; sebagai catalyst melalui peningkatan partisipasi, melakukan advokasi, mempromosikan norma baru, dan pemublikasian informasi; dan sebagai partners melalui kerjasama-kerjasama yang dilakukan di dalam rangkaian programnya. Program yang dilakukan ActionAid dalam menangani kekerasan seksual berdampak pada pendidikan murid perempuan yang meningkat dari sisi retensi dan pencapaian dan tingkat pelaporan, tetapi tidak berdampak positif pada tingkat kekerasan seksual. Perilaku murid laki-laki yang sulit dirubah terkait permasalahan kekerasan seksual membuat jumlah kekerasan seksual meningkat.
Kata Kunci: Kekerasan Seksual, Gender, Pendidikan, Ghana, Peran, ActionAid.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp33977 | DIG - FISIP | Skripsi | HI AUL p/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain