Computer File
Refugee crisis in Europe : a blacklash for Germany's foreign policy
Tidak lama setelah Jerman membuka perbatasannya untuk satu juta pengungsi Suriah, Jerman mulai membatasijumlah pengungsi yang masuk ke wilayahnya. Riset ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mendorong Jerman untuk mengubah kebijakan luar negerinya dari terbuka menjadi lebih tertutup terhadap pengungsi. Untuk mengembangkan penelitian ini, penulis menggunakan tiga teori, yaitu Liberal Intergovernmentalism, Foreign Policy 'Settings', dan Policy Change. Riset deskriptif ini menggunakan metode kualitatif untuk
menjawab pertanyaan riset. Berdasarkan analisa keseluruhan, riset ini menyimpulkan bahwa ada dua faktor utama yang mendorong Jerman untuk mengubah kebijakan luar negerinya. Pertama adalah faktor eksternal yang meliputi tingginya angka pengungsi di Eropa dan tekanan dari kelompok Visegrad. Kedua adalah faktor internal yang mencakup opini publik dan partai politik di Jerman. Penulis kemudian menyimpulkan bahwa faktor-faktor tersebut memiliki peranan yang sama dan
saling mempengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu, perubahan kebijakan luar negeri Jerman terhadap pengungi adalah karena tekanan yang datang dari tingginya angka pengungsi di Eropa, tekanan dari Visegrad Group, opini publik, dan partai politik di Jerman.
Kata kunci: Krisispengungsi di Eropa, Kebijakan pengungsi Jerman
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp33983 | DIG - FISIP | Skripsi | HI KAS r/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain