Computer File
Analisis kestabilan lereng pada tanah berbatu (boulderly soil)
Dalam prakteknya, stabilitas lereng selama ini hanya mempertimbangkan kondisi lapisan berupa
tanah yang homogen atau singkapan batuan, terutama di Indonesia. Untuk tanah homogen,
parameter desain ditentukan melalui penyelidikan tanah dan uji laboratorium. Apabila lapisan
didominasi tanah yang bervariasi salah satu contoh tanah berbatu, pengambilan sampel sangat sulit
dilakukan. Untuk mengakomodasi hal tersebut, elemen hingga menjadi salah satu solusi terbaik
untuk memperoleh karakteristik melalui simulasi uji Triaxial terhadap peningkatan persentase
batuan di dalam suatu massa tanah. Kuat geser tanah mula-mula meningkat secara dominan terutama
pada kohesi tanah sebesar delapan kali dan sudut geser dalam 3 kali lipat bergantung pada persentasi
matriks batuan. Hasil analisis numerik dapat menunjukkan karakteristik tegangan-regangan dari
tanah berbatu kemudian dapat ditentukan nilai kohesi dan sudut geser dalam berdasarkan model
M/C dengan Midas GTS-NX. Sehingga, parameter kuat geser diimplementasikan dalam analisis
stabilitas galian pada lereng tanah berbatu. Bidang gelincir dapat dibandingkan antara tanah berbatu
dengan kombinasi parameter-parameter yang diperoleh dari hasil pemodelan numerik dengan
menggunakan Plaxis 2D dan 3DMidas GTS-NX. Dengan menggunakan parameter hasil pemodelan
numerik, bidang gelincir dipengaruhi oleh persentasi batuan dan bukan merupakan murni bidang
keruntuhan lingkaran/circular.
Kata Kunci: Stabilitas Lereng, Tanah berbatu, Simulasi Uji Triaxial, Model Mohr-Coulomb
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes1788 | T/DIG - PMTS | Tesis | TES-PMTS SUG a/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain