Computer File
Kesesuaian hasil konservasi pada bangunan Vigano
Jalan Asia Afrika merupakan salah satu jalan tertua dan bersejarah dalam pembentukan
Kota Bandung. Ujung Timur jalan tersebut adalah Simpang Lima, node penting pada arsitektur
kota Bandung sejak awal pembentukannya. Beberapa bangunan bersejarah pada kawasan itu perlu
dipertahankan untuk menjaga identitas kota. Konservasi arsitektur bertujuan memperpanjang umur
bangunan dan menjaga makna penting yang dikandungnya sehingga dapat difungsikan kembali.
Bangunan Vigano adalah salah satu bangunan sudut kolonial Belanda yang terletak di Simpang
Lima Bandung. Sejak didirikan pada tahun 1910 hingga sekarang, bangunan ini mengalami
banyak perubahan fungsi dari apotek, bar, komunitas klub motor, hingga sekarang sebagai
pujasera Lekker 188 Coffee & Foodhub. Perubahan fungsi ini berakibat pada perubahan fisik
bangunan. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi tindakan konservasi yang telah dilakukan
mengacu pada pedoman konservasi yang ada.
Untuk menganalisis penelitian ini, metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif
kualitatif, yaitu melakukan pengamatan objek di lapangan dan beberapa sumber data lain, lalu
dianalisis mengacu pada pedoman konservasi yang bersumber dari Perda Kota Bandung no 19
tahun 2009, prinsip dasar konservasi serta Buku Keeping Time.
Walaupun dalam beberapa bagian tindakan konservasi kurang sesuai dengan pedoman,
namun secara garis besar tindakan konservasi yang dilakukan tergolong baik dan sesuai. Pada
akhir penelitian ditemukan bahwa tindakan konservasi yang dilakukan di Bangunan Vigano secara
keseluruhan telah sesuai dengan pedoman konservasi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp34646 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-STEFA1 HAR k/17 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain