Computer File
Suatu tinjauan tentang sistem penilaian prestasi kerja pada PD. Industri Unit BMC Jawa Barat
Dalam era globalisasi ini persaingan dalam dunia usaha semakin
ketat ini, maka perusahaan yang ingin mepertahankan keberadaannya
harus mempunyai sumber daya manusia yang handal guna msndukung
pencapaian tujuan perusahaan, sumber daya manusia yang handal dapat
diperoleh melalui sistem penilaian kinerja. Tujuan dari penilaian tersebut
adalah untuk mengevaluasi (melihat prestasi kerja masa lampau) dan
untuk mengembangkan prestasi karyawan (menitikberatkan pada
peningkatan prestasi dimasa yang akan datang), sehingga penilaian
prestasi tersebut bermanfaat bagi karyawan, atasan dan departemen
sumber daya manusia. Demikian juga dengan PD. Industri Unit BMC Jawa
Barat melakukan penilaian kinerja untuk memelihara kehandalan
karyawannya, sehingga penilaian dapat dilakukan secara efektif dan
efisien.
Dalam melaksanakan penilain kinerja pada PD. Industri Unit BMC
Jawa Barat menggunakan metoda penilaian yang berorientasi pada masa
lampau dan sistem Behaviorally Expectation Scale yang diberi bobot
untuk tiap aspek yang dinilai. Adapun pelaksanaan dari penilaian prestasi
kerja tersebut dilaksanakan oleh atasan langsung dari karyawan yang
dilakukan setiap tiga bulan sekali.
Sebagai penutup, penulis menarik kesimpulan bahwa sistem
penilaian kinerja pada PD. Industri Unit BMC Jawa Barat cukup baik dan
cukup objektif dimana telah menggunakan penilaian yang job related,
practical, menggunakan performance standar dan performance measure
yang telah ditentukan serta bobot penilaian yang diberitahukan kepada
karyawan yang dinilai. Penulis juga memberikan saran yang kiranya dapat
berguna bagi perusahaan, antara lain :
1. Sebaiknya bobot unsur dalam dalam formulir koefisien kinerja pegawai
dibedakan antara karyawan pada bidang operasi dan pemeliharaan
(teknisi) serta karyawan dalam bidang administrasi, sehingga hasil
penilaian lebih jelas dan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
2. Dalam melakukan penilaian prestasi kerja setiap satu tahun sekali
sebaiknya dipertahankan, karena menghemat biaya serta untuk
efisensi waktu. Yang melakukan penilaian sebaiknya melibatkan rekan
kerja, dan bawahan agar tidak terjadi kecemburuan sosial.
3. Metode penilaian sebaiknya dipertahankan, karena metode yang
digunakan telah tepat dan obyektif.
4. Sebagai tindak lanjut dari hasil penilaian sebaiknya diadakan
pendidikan dan latihan yang berkesinambungan, agar karyawan dapat
terus meningkatkan prestasi kerjanya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
kp833 | DIG - PDTM | Kerja Praktek | D III M SOP s/00 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain