Computer File
Penerapan work measurement dan penjadwalan produksi untuk mengatasi keterlambatan proses produksi di home industry konveksi X Bandung
Pakaian merupakan kebutuhan primer manusia. Seiring berkembangnya zaman, kebutuhan akan pakaian terus meningkat. Dengan demikian, pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang bergerak di bidang industri konveksi optimis turut berkembang dalam percepatan industri ekonomi kreatif. Bisnis konveksi adalah salah satu jenis bisnis yang cukup populer di Indonesia dan sudah tersebar hampir di seluruh Indonesia.
Perusahaan X merupakan perusahaan home industry konveksi yang terletak di Bandung dan sudah berdiri sejak Desember 2011. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan X adalah sweater hoodie, sweater zipper, sweater crewneck, kaos polo, celana jeans panjang, celana chino, celana pendek cargo, sweatpants, dan boxer. Perusahaan X memproduksi pakaian tersebut untuk didistribusikan hanya ke satu Distro yang terletak di Citarum, Bandung. Dari wawancara dengan pemilik, diperoleh informasi bahwa walaupun hanya mendistribusikan produknya ke satu distro tetapi perusahaan mengalami permasalahan keterlambatan proses produksi yang menyebabkan keterlambatan pengiriman produk. Permasalahan keterlambatan pengiriman produk ini berdampak pada penurunan jumlah pesanan produk dari Distro tersebut. Untuk mengatasi keterlambatan dalam pemenuhan pesanan Distro tersebut, perusahaan X perlu menentukan kapasitas perusahaan melalui pengukuran waktu standar kerja dan menetapkan penjadwalan produksi perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah metode deskriptif. Sedangkan, jenis penelitian dari studi ini adalah applied research. Diharapkan, dengan perhitungan kapasitas melalui pengukuran waktu kerja, maka perusahaan dapat menetapkan penjadwalan proses produksi yang lebih baik. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumen perusahaan. Pengukuran waktu standar kerja dilakukan dengan tahapan awal, yaitu melakukan pengukuran waktu tiap tahapan proses produksi sebanyak 6 kali untuk sweater hoodie dan sweater zipper. Dengan demikian, didapat waktu rata-rata proses produksi sweater hoodie dan sweater zipper. Untuk menghitung waktu normal, diperlukan faktor penyesuaian, sedangkan untuk menghitung waktu standar, diperlukan faktor kelonggaran. Dengan demikian, diperoleh waktu standar untuk memproduksi sweater hoodie adalah 108,13 menit/unit/tenaga kerja dan waktu standar untuk memproduksi sweater zipper adalah 117,29 menit/unit/tenaga kerja.
Tahapan selanjutnya adalah menghitung kapasitas perusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan kapasitas perusahaan, kemudian dibuat penjadwalan. Jumlah keterlambatan perusahaan dan jumlah keterlambatan usulan adalah masing-masing 30,22% dan 9,18%. Aturan Kerja Pemerintah (UU no. 13 pasal 77 tahun 2003) tentang waktu kerja untuk 6 hari kerja adalah 7 jam/hari. Dengan demikian, perusahaan disarankan menggunakan waktu standar yang telah dihitung untuk setiap proses produksi sehingga dapat mengurangi keterlambatan dalam menyelesaikan pesanan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp36394 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ SEM p/18 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain