Computer File
Pengaruh profitabilitas, likuiditas, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal di perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016
Adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) menyebabkan industri manufaktur sektor
makanan dan minuman di Indonesia harus melakukan antisipasi untuk meningkatkan daya saing.
Untuk mampu berdaya saing dan memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam,
menjalankan aktivitas produksinya, serta mampu mendatangkan keuntungan optimal bagi
pemilik perusahaan, maka diperlukan peran manajer dalam memutuskan pendanaan yang akan
dikeluarkan. Keputusan pendanaan yang baik dilihat dari struktur modal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, struktur
aktiva, pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal. Data dalam
penelitian ini bersumber dari annual report perusahaan yang dipublikasikan di website Bursa
Efek Indonesia yaitu www.idx.com. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan perusahaan tahun 2012-2016. Populasi yang
diambil dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang
berjumlah 14 perusahaan.
Statistika deskriptif yang dipergunakan adalah perhitungan nilai tengah (mean), nilai
minimum, nilai maksimum dan perhitungan standar deviasi. Metode analisa dilakukan dengan
pengujian klasik terhadap lima variabel bebas kemudian uji F dan uji t. Diperoleh bahwa
pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan. Dengan demikian,
kedua varibel tersebut dikeluarkan dari model dan kembali dilakukan pengujian ulang. Uji klasik
dilakukan terhadap tiga variabel bebas, untuk kemudian diuji dengan uji F dan uji t. Hasilnya
menunjukkan bahwa profitabilitas, likuiditas, dan struktur aktiva berpengaruh signifikan.
Dengan demikian diperoleh tiga variabel bebas yaitu profitabilitas, likuiditas, dan struktur aktiva
yang perlu dipentingkan dalam struktur modal. Hasil penelitian diperoleh nilai adjusted R2
sebesar 0.424 yang berarti bahwa 42,4% variasi struktur modal dapat dijelaskan oleh ketiga
bebas yaitu profitabilitas, likuiditas, dan struktur aktiva. Sedangkan sisanya sebesar 57,6%
dijelaskan oleh variabel lain.
Hasil analisis ini dapat menjadi masukan dalam mengambil keputusan untuk manajemen
perusahaan agar memperhatikan profitabiltas, likuiditas dan struktur aktiva dalam kebijakan
struktur modalnya agar dapat memaksimalkan nilai perusahaan, terutama dalam menghadapi
persaingan MEA yang membutuhkan modal besar untuk bersaing dalam industri bisnis.
Sedangkan untuk investor sebelum menanamkan modalnya di suatu perusahaan perlu
memperhatikan struktur modal perusahaan dengan tetap mempertimbangkan dampak positif dan
negatif kebijakan struktur modal. Penelitian selanjutnya disarankan agar mengikutsertakan
variabel lain yang masih relevan dengan penelitian dengan periode penelitian yang lebih
panjang.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp36396 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ PAR p/18 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain