Text
Transformasi hidro-hegemoni Tiongkok dalam kerjasama pengelolaan sumber daya air di Sungai Mekong
Sungai internasional menjadi salah satu sumber konflik dalam politik internasional, terutama di wilayah Sungai Mekong. Beberapa studi yang meneliti politik air di sungai tersebut berpendapat bahwa konflik ini terjadi karena organisasi kerjasama pengelolaan air regional yang kurang komprehensif dan meningkatnya hubungan asimetris antara Tiongkok dengan negara-ngera riparian Mekong. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah menunjukkan pendekatan yang lebih positif dan kolaboratif dengan terlibat aktif dalam Lancang-Mekong Cooperation. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk melihat bagaimana transformasi bentuk hidro-hegemoni Tiongkok dalam pengelolaan sumberdaya air di Sungai Mekong. Penulis akan menggunakan Perspektif Neorealisme dari Kenneth Waltz dan Teori Hydro-hegemony dari Mark Zeitoun dan Jeroen Warner sebagai landasan pemikiran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus untuk menggambarkan transformasi negative-leadership hegemonic Tiongkok dalam MRC hingga mengalami perubahan ke positive-leadership hegemonic dalam GMS dan LMC. Di akhir penelitian, penulis menemukan bahwa positive-leadership hegemonic Tiongkok mampu menciptakan stabilitas regional dan menjaga kelestarian kerjasama pengelolaan sumber daya air di Sungai Mekong.
Kata kunci: Hidro-Hegemoni, Tiongkok, Kepentingan Nasional,
Stabilitas Regional, Sungai Mekong
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp38506 | DIG - FISIP | Skripsi | HI FIC t/19 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain