Text
Kerja sama multilateral interkawasan Indonesia melalui Forum for East Asia-Latin America Cooperation (FEALAC) dalam mengatasi praktik penangkapan ikan ilegal untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia pada tahun 2014-2017
Dalam pemerintahan Joko Widodo, Indonesia memilih untuk memfokuskan dirinya
pada bidang maritimnya. Sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo, Indonesia
diharapkan dapat menjadi Poros Maritim Dunia. Salah satu permasalahan yang
perlu diselesaikan Indonesia di bidang maritimnya adalah Illegal, Unregulated, and
Unreported Fishing (IUUF) yang masih banyak terjadi di wilayah perairannya.
Biasanya, sebuah negara akan cenderung untuk melakukan kerja sama dan
diplomasi di kawasannya saja. Namun, Indonesia memutuskan untuk memperluas
kerja samanya dengan negara-negara dari kawasan yang berbeda guna mencapai
cita-citanya sebagai Poros Maritim Dunia. Penelitian ilmiah ini akan menjelaskan
dan menganalisis alasan Indonesia memperluas kerja samanya ke FEALAC.
Penelitian ini menggunakan teori diplomasi multilateral milik Ronald A. Walker
dan konsep kerja sama interkawasan milik Weiqing Song sebagai alat bantu untuk
menganalisis alasan Indonesia memperluas kerja samanya di bidang maritim.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan memiliki pertanyaan penelitian
“Mengapa Indonesia memperluas kerja sama multilateralnya ke FEALAC
untuk mengatasi praktik penangkapan ikan ilegal?” Indonesia memilih untuk
memperluas kerja samanya di bidang maritim ke Forum of East Asia – Latin
America Cooperation (FEALAC) untuk mengurangi praktik penangkapan ikan
ilegal di wilayah perairannya. Pengurangan praktik penangkapan ikan ilegal ini
juga mencapai kepentingan nasional Indonesia sebagai negara maritim kuat yang
ingin menjadi Poros Maritim Dunia. Perluasan kerja sama tersebut memenuhi
setidaknya tiga dari lima pilar Poros Maritim Dunia yang disampaikan Presiden
Joko Widodo. Ketiga pilar tersebut adalah penjagaan sumber daya laut dan
kedaulatan pangan laut, penerapan diplomasi maritim, dan pembangunan kekuatan
maritim. Dua pilar lainnya, yakni pembangunan kembali budaya maritim serta
pemberian prioritas pada pembangunan infrastruktur dan konektivitas maritim tidak
tercapai secara langsung dengan perluasan kerja sama Indonesia ke FEALAC.
Kata Kunci: Indonesia, FEALAC, IUUF, Poros Maritim Dunia
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp38510 | DIG - FISIP | Skripsi | HI ADR k/19 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain