Text
Belas Kasih Sebagai Fondasi Pastoral Gereja : Suatu Ukuran Teologis Moral atas Permenungan Paus Fransiskus dalam Bulla Misericordiae Vultus
Dewasa ini, dunia sedang memasuki suatu peradaban baru yang ditandai dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang begitu pesat. Selain berdampak postif, perkembangan ini juga membawa beberapa dampak negatif. Akibatnya, manusia kini lebih cenderung mengutamakan kepentingan diri sendiri dibandingkan kepentingan bersama. Di sisi lain, dunia juga sedang diliputi oleh tragedi kejahatan terhadap nilai-nilai kehidupan dan kemanusiaan. Situasi ini jelas bertentangan denganpesan belas kasih yang disampaikan oleh Yesus Kristus melalui Gereja-Nya. Melihat realitas zaman ini, melalui Bulla Misericordiae Vultus, Paus Fransiskus ingin menyapa semua umat beriman Kristiani untuk kembali kepada jalan belas kasih. Belas kasih adalah hati yang peduli atau kemurahan hati kepada sesama yang miskin, malang, dan menderita. Bagi Paus Fransiskus, tema belas kasih dirasa sangat perlu untuk ditawarkan kembali sebagai tindakan pastoral Gereja yang nyata dan dibarui. Sebagai komunitas umat beriman Kristiani, Gereja pertama-tama mesti mengartikan belas kasih sebagai panggilan untuk bertindak serta berupaya untuk melakukan setiap pelayanan pastoral. Pelayanan pastoral belas kasih merupakan bagian hakiki dari jati diri serta panggilan Gereja di dunia yang dapat diungkapkan lewaat sikap berbela rasa dan memperjuangkan nilai-nilai keadilan. Dengan senantiasa mengutamakan pelayanan pastoral yang belas kasih, Gereja dapat menjadi tanda dan sarana cinta kasih Allah yang berakar pada hakikat dan identitasnya sebagai tubuh Kristus dan umat Allah. Belas kasih itulah yang seharusnya menjiwai segala reksa pastoral Gereja, menjadi fondasi bagi setiap karya pastoral Gereja itu sendiri.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
art139211 | null | Artikel | Perp Filsafat | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain