Text
Establishing a simple-yet-effective approach of early warning system for dam-break cases : Delingan Dam study case : laporan penelitian
Bendungan merupakan infrastruktur penting yang telah terbukti sangat efektif dalam bidang sumber daya air. Namun, keberadaan bendungan mengandung sejumlah risiko, salah satunya adalah runtuhnya bendungan. Karena kurangnya Sistem Peringatan Dini (EWS), runtuhnya bendungan dapat mengakibatkan kerugian jiwa dan ekonomi yang cukup besar. Awalnya, penelitian ini dibuat untuk menentukan pendekatan yang paling tepat dalam menerapkan sistem EWS di Bendungan Delingan untuk kasus runtuhnya bendungan (dam-break). Namun, dalam prosesnya, peneliti menemukan bahwa EWS merupakan sistem yang sangat kompleks dan membutuhkan perencanaan yang lebih mendasar. Oleh karena itu, fokus studi ini sedikit bergeser menjadi analisis perhitungan potensi aset yang hilang dari peristiwa runtuhnya bendungan. Dengan mengetahui aset yang hilang dari peristiwa runtuhnya bendungan, perencanaan EWS dapat menjadi lebih mendasar. Selain itu, lokasi penelitian yang dipilih juga diubah menjadi Bendungan Ketro. Bendungan tersebut dipilih karena memiliki volume tampungan dan daerah genangan banjir yang lebih kecil dibandingkan dengan Bendungan Delingan. Perpindahan lokasi penelitian ini dilakukan dengan harapan metode analisis yang dilakukan dapat teruji dalam skala kecil dan besar. Selama ini, belum ada pendekatan yang mengevaluasi potensi kerugian aset yang dikembangkan secara khusus untuk bencana runtuhnya bendungan. Oleh karena itu, penelitian ini menyajikan metode baru untuk mengevaluasi potensi kerugian aset jika terjadi keruntuhan bendungan. Potensi kerugian aset dihitung dalam studi ini dengan mempertimbangkan empat faktor: Potensi Kehilangan Jiwa (PHI)/Potential Loss of Lives (PLOL), Potensi Kehilangan Pendapatan (PKP)/ Potential Loss of Incomes (PLOI). Potensi Kehilangan Kerusakan Rumah (PKKR)/Potential Loss of House Damages (PLOHD), dan Potensi Kehilangan. Lahan Produktif (PKLP)/ Potential Loss of Productive Lands (PLOPL). Studi ini Juga menghitung kemungkinan kerugian aset akibat kecelakaan runtuhnya bendungan Ketro. Sebagai kesimpulan, Nilai PLOL bisa mencapai Rp. 26.419.715.661 berdasarkan hasil evaluasi. PLOI mungkin bernilai hingga Rp. 1.185.600.000. PLOHD mungkin mencapai Rp. 4.255.325.000. Terakhir, PLOPL berpotensi mencapai harga tertinggi Rp. 25.375.080.780. Menurut penelitian, potensi kerusakan aset bencana runtuhnya bendungan Ketro bisa mencapai Rp. 57.235.721.441 atau USD 4.026.304.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
145378 | R/SB - FT | Laporan Penelitian Dosen | 627.8 YUD e | Gdg9-Lt3 (LPD-LPM FT/SIPIL) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain