Computer File
Dinamika karakter arsitektur dan kawasan di Pecinan Pasar Lama Tangerang
Sejak beberapa abad yang lalu, Indonesia telah didatangi oleh berbagai bangsa asing kemudian
menetap atau bermukim di beberapa tempat di Indonesia. Salah satunya adalah permukiman
bangsa Tionghoa yang disebut Pecinan. Salah satu pemukiman Tionghoa yang sudah tumbuh sejak
abad 16 dan 17 adalah Pecinan di kawasan Pasar Lama, yang berada di kota Tangerang, Provinsi
Banten, Indonesia. Lokasi ini dipilih sebagai studi kasus karena merupakan Pecinan tertua dan
masih memiliki elemen permukiman Tionghoa serta masih hidup kegiatan budayanya. Namun
Pecinan Pasar Lama saat ini berada di tengah pesatnya pertumbuhan kota Tangerang.
Bagaimanakah arsitektur dan elemen penting kawasan Pecinan bertahan dalam menghadapi
pesatnya pertumbuhan tersebut? Apakah terjadi perubahan-perubahan dan bagaimana pengaruhnya
terhadap karakter pemukiman Pecinan Pasar Lama Tangerang? Selain fenomena empirik tersebut,
terdapat fenomena teoretik tentang karakter dari Quatremere de Quincy. Karakter terdiri dari tiga
aspek yaitu Essential, distinctive, dan relative. Isu yang diangkat dalam penelitian ini adalah
karakter arsitektur kawasan Pecinan, dan tesa kerjanya adalah karakter arsitektur kawasan Pecinan
Pasar Lama Tangerang diduga dinamis. Tujuan penelitian ini menemukan dinamika karakter
arsitektur kawasan Pecinan Pasar Lama Tangerang. Metodologi penelitian menggunakan
pendekatan kualitatif deduktif yang didasarkan pada teori karakter Quatremere de Quincy yaitu
karakter Essential, distinctive, dan relative dan dinamika karakternya ditelaah dalam konsep tipe
origin, transformation dan invention. Penelitian ini menggunakan strategi penelitian deskriptif
intrepetatif dalam menganalisis data primer dan sekunder. Data primer adalah data lapangan
dengan pengambilan foto, gambar dua dan tiga dimensi, serta wawancara dengan gate keeper.
Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan
Pecinan Pasar Lama Tangerang memiliki karakter Essential yang tetap, karakter distinctive yang
dinamis dan karakter Relative yang lebih bersifat dinamis. Karakter Essential dibentuk oleh
elemen yang dapat bertahan, lebih bersifat stabil karena merupakan karakter yang tidak berubah
sepanjang masa sehingga dapat dikatakan sebagai “bahasa ibu” dan merupakan struktur dalam.
Elemen tersebut adalah klenteng, ruko, pasar dan dermaga. Sedangkan karakter distinctive lebih
bersifat dinamis, dipengaruhi oleh budaya dan konteks alam /geografis dan merupakan reframing
atau bingkai kehidupan sehari sehari. Karakter relative bersifat intangible (non bendawi) karena
berupa aktivitas dan cenderung sangat dinamis, karena dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu
politik, dan merupakan struktur permukaan. Manfaat penelitian adalah pengembangan teori
arsitektur khususnya teori karakter kawasan kota sebagai pemukiman etnik dan alat baca yang dapat digunakan untuk mengkaji studi kasus yang memiliki karakteristik serupa
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
dis291 | D/DIG - PDA | Disertasi | DIS-PDA PUR d/21 | Perpustakaan (PDF) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain