Text
Pergeseran pemanfaatan ruang terbuka publik sebagai dampak Pandemi Covid-19 dan era kebiasaan baru : studi kasus Alun - Alun Cicendo dan Ujung Berung : laporan penelitian
Sebagai akibat dari pandemi Covid-19, terjadi perubahan gaya hidup yang mempengaruhi bagaimana masyarakat memanfaatkan ruang terbuka kota. Ruang terbuka kota adalah wadah kegiatan sosial, politik dan budaya, yang berhubungan langsung dengan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat perkotaan. Setelah hampir dua tahun msayarakat secara global mengalami pembatasan perjalanan dan kegiatan (lockdown) terdapat kecenderungan perubahan tentang bagaimana masyarakat mempersepsikan dan memanfatkan ruang terbuka publik. Pemanfaatan ruang kota ini menarik untuk diteliti, bagaimana masyarakat memanfaatkan ruang terbuka sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari di masa pandemi dengan kebiasaan baru. Hasil penelitian ini memberikan wacana mengenai pergeseran pemanfaatan struktur ruang kota di Bandung, dan bagaimana desain ruang kota perlu mempertimbangkan perubahan lingkungan dan sosial yang terjadi.
Studi kasus ada pada dua lokasi yaitu alun-alun Cicendo dan Ujung Berung, kedua ruang terbuka publik ini didesain melalui perencanaan formal, dengan akses yang mudah dari perumahan di sekitarnya. Pembatasan kegiatan dan prosedur kesehatan juga berlaku dalam memanfaatkan ruang alun-alun ini selama pandemi berlangsung. Pemanfaatan ruang alun-alun digambarkan melalui hubungan antara tatanan fisik dan aktivitas yang terjadi, bagaimana aktivitas tersebut dilakukan dan persepsi pengguna terhadap ruang alun-alun. Identifikasi tatanan fisik dan aktivitas yang terjadi dalam berbagai waktu dan pola yang berbeda menjadi dasar analisa dalam menggambarkan pemanfaatan ruang yang terjadi. Persepsi pengguna disini menjadi
Dari analisa didapatkan beberapa temuan menarik yaitu: pemanfaatan ruang terbuka publik yang didominasi oleh kegiatan sosial masyarakat sekitar, tatanan/setting ruang yang dianggap menjadi daya tarik dari masing-masing alun-alun (mencakup fasilitas dan tatanan fisik spatial yang memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan tertentu), aspirasi dari masyarakat mengenai pengembangan fasilitas (mencakup fungsi penunjang seperti toilet yang nyaman hingga kebutuhan penunjang seperti fasilitas charging, dan adanya persepsi masyarakat yang menunjukkan adanya perspektif negatif mengenai penambahan kapasitas kegiatan sosialisasi di kedua alun-alun tersebut.
Pergeseran pemanfaatan sebelum dan sesudah pandemic secara eksplisit tidak ditemukan; kedua alun-alun didominasi oleh kegiatan sosial yang secara teoritis adalah peran terbesar ruang terbuka publik. Kedua alun-alun ini merupakan ruang terbuka publik yang fungsional, penting dan bermakna bagi masyarakat di sekitarnya. Walaupun demikian, munculnya persepsi negatif terhadap penambahan fasilitas dan kegiatan sosial di ruang public akibat pandemi Covid-19 perlu mendapatkan perhatian lebih. Apresiasi masyarakat mengenai tatanan fisik yang khas di masing- masing alun-alun merupakan identifikasi kualitas spatial yang perlu diperhatikan dalam mengenai hubungan antara peran alun-alun sebagai wadah sosial dikaitkan dengan tatanan encanaan di masa dating. Saran yang diberikan adalah perlunya penelitian lebih lanjut fisiknya dan juga persepsi masyarakat mengenai ruang terbuka yang mereka perlukan saat ini dan di masa depan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
145961 | R/SB - FT | Laporan Penelitian Dosen | 711.4 PRA p | Gdg9-Lt3 (LPD-LPM FT/ARS) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain