Computer File
Studi forensic engineering pada bangunan pasca kebakaran dan kaitannya dengan asuransi kebakaran
Dalam kehidupan manusia, bangunan telah menjadi salah satu kebutuhan
pokok baik untuk tempat tinggal, maupun untuk usaha dan kegiatan
lainnya. Pada kenyataannya, bangunan tidak terlepas dari risiko-risiko
yang dapat menimpanya yang mana salah satunya adalah kebakaran yang
kerap kali terjadi di sekitar kita. Kadangkala kebakaran tidak
menimbulkan kerusakan yang membutuhkan pembongkaran bangunan
seperti yang seIingkali dilakukan karena tampak luar bangunan pasca
kebakaran dapat berbeda dari kondisi sebenarnya. Bangunan pasca
kebakaran mempunyai kemungkinan untuk direhabilitasi atau diperkuat
dan difungsikan kembali seperti semula. Oleh karena itu, dibutuhkan
suatu penyelidikan dan penelitian oleh pihak forensic engineering pad a
bangunan pasca kebakaran untuk mengetahui tingkat keandalan
bangunan. Hal ini juga dibutuhkan oleh perusahaan asuransi kebakaran
dalam menilai besar penggantian kerugian yang harus dibayarkan kepada
pemilik bangunan.
Tesis ini membahas studi forensic engineering pada bangunan pasca
kebakaran dan kaitannya dengan asuransi kebakaran. Sistematika langkah
yang disarankan untuk maksud tersebut adalah studi terbatas,
penyelidikan visual, evaluasi pendahuluan, laporan pendahuluan,
pembagian sektor menurut tingkat pengaruh kebakaran, pembuatan
program penelitian, pcngujian lapangan, analisis data dan struktur,
penyajian semua penemuan dan penelitian, dokumen penanggulangan,
perkiraan anggaran dan laporan akhir. Dalam tesis ini, survei dilakukan
pada Pusat Penelitian Bangunan dan Permukiman - Departemen Pekerjaan
Umum di Cileunyi, Kabupaten Bandung. Dari survei diperoleh dua studi
kasus mengenai forensic engineering pada bangunan pasca kebakaran.
Kedua studi kasus tersebut memperlihatkan bahwa pengujian lapangan
yang biasa dilakukan adalah pengujian palu beton, pengujian gelombang
ultrasonic, pengujian inti beton dan pengujian pembebanan, dimana
kerusakan diklasifrkasikan sebagai kerusakan ringan, kerusakan sedang,
kerusakan berat dan kerusakan total. Dari studi kasus I, terlihat bahwa
seluruh langkah-langkah forensic engineering yang dilakukan terdapat
didalam uraian langkah-langkah seperti yang disarankan dalam tesis ini,
namun tidak selengkap seperti yang disarankan. Langkah-langkah yang
tidak dilakukan adalah laporan pendahuluan dan perkiraan anggaran
penanggulangan. Sedangkan pada studi kasus II hanya terdapat satu
perbedaan langkah yaitu pada langkah penelusuran kepustakaan dan
pengumpulan data dari instansi terkait. Langkah-langkah forensic
engineering sebaiknya dilakukan dengan lengkap, namun hal ini sangat
bergantung pada besarnya anggaran biaya penelitian.
Studi Forensic
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes175 | T/DIG - PMTS | Tesis | 632.18 LAW s | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain