Computer File
Implikasi penerapan kebijakan konservasi terhadap perubahan fungsi dan fisik bangunan pada kawasan bersejarah : studi kasus bangunan B.A.T British American Tabacco pada kawasan bersejarah Pasuketan Cirebon
Perkembangan kota yang ditandai dengan adanya penggantian elemen-elemen kota lama dengan elemen-elemen kota baru dan adanya elemen-elemen kota lama yang dicoba untuk dipertahankan sebagai bukti bahwa terdapat pandangan dan nilai yang dialami kota dalam perkembangannya yang mampu memberikan "sense of continuity" bagi warga penghuninya serta menambah keragaman kota dan arsitektur. Usaha untuk mempertahankan keberadaan elemen-elemen kota lama yang
mempunyai karakter dan makna sejarah bagi suatu tempat atau bangunan disebut dengan Konservasi. Sasaran dari konservasi adalah bagaimana melindungi dan menata dengan mengembalikan wajah obyek sejarah dan memanfaatkan peninggalan objek sejarah yang ada untuk menunjang kehidupan masa kini, serta mengarahkan perkembangan masa kini yang diselaraskan dengan pereneanaan masa lalu. Bila ditinjau lebih lanjut maka ada permasalahan besar yang membuat upaya konservasi ini untuk, yaitu aktifitas yang terjadi dan kondisi perkembangan lingkungan kota membuat masalahnya menjadi rumit.
Salah satu kota yang menerapkan kebijakan konservasi adalah Kota
Cirebon khususnya pada kawasan bersejarah Pasuketan, yang mempunyai bangunan-bangunan arsitektur bersejarah, contohnya Bangunan BAT (British American Tobacco). Pemerintah kota Cirebon sampai saat ini menerapkan kebijakan konservasi dengan mempertahankan fungsi dan fisik dari bangunan-bangunan bersejarah. Kenyataannya usaha konservasi ini menjadikan kawasan Pasuketan tidak berkembang atau menurun kualitasnya dibandingkandengan daerah lainnya di kota
Cirebon. Hal mendasar sehingga kawasan tidak berkembang adalah aktivitas yang terjadi saat ini sudah tidak sesuai lagi dengan fungsi bangunan bersejarah. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha untuk mencari fungsi yang cocok agar kawasan menjadi berkembang tetapi masih mempunyai makna dan karakter sejarah yaitu dengan tetap mempertahankan bentuk dari fisik bangunan dan fungsi yang
dipilih sebaiknya tidak membuat perubahan yang drastis atau kontras. Usaha untuk menghidupkan kembali kawasan yang dulu penting, tetapi menurun kualitas dan tidak berkembang dengan menyuntikan fungsi-fungsi bam yang sesuai dengan mempertahankan bentuk fisik bangunan disebut Revitalisasi. Usaha Revitalisasi ini akan dapat berjalan bila tiga komponan pokok yaitu Pemerintah Daerah Cirebon selaku pembuat kebijakan, Pihak Swasta sebagai pelaku
ekonomi dan masyarakat sendiri dapat bekerja sama yang saling mendukung dan menguntungkan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes212 | T/DIG - PMA | Tesis | 720.288 SCH i | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain