Computer File
Karakteristik penghuni dan pola pemanfaatan ruang terbuka publik di perumahan menengah Tamansari Bukit Bandung dan Gading Regensi
Pertumbuhan dan perkembangan kota Bandung telah menarik para
investor untuk membangun kompleks permukiman, khususnya perumaha n menengah dan atas. Kondisi ini dimulai pada tahun 1980-an dan puncaknya terjadi pada sekitar awal tahun 1990 sebelum terkena
dampak krisis ekonomi-Indonesia menjelang 1997 (periode 1996). Ruang
terbuka publik sebagai fasilitas perumahan dianggap daya tarik bagi
konsumen. Tipe ruang publik tersebut terdiri dari: (1) tipe aktif yaitu ruang yang digunakan untuk menampung aktivitas tertentu dan (2) tipe pasif yaitu ruang yang fungsinya untuk kenyamanan psikologis. Pembangunan ruang terbuka publik pada kawasan perumahan oleh pengembang mempunyai tujuan tertentu dan diharapkan dapat membawa dampak positif bagi kawasan tersebut, khususnya penghuni. Namun pada kenyataannya, seringkali ruang terbuka publik pada perumahan menengah justru tidak seperti yang diharapkan sebelumnya karena tidak dimanfaatkan secara optimal oleh penghuni karena masing-masing kelompok penghuni dengan karakteristik tertentu akan memilih ruang terbuka publik yang sesuaLdengan kebutuhannya. Ketidaksesuaian jenis dan karakter fisik ruang publik yang disediakan akan membuatnya tidak dimanfaatkan secara optimal.
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui karakteristik
demografis (gaya hidup) penghuni pada kompleks Tamansari Bukit
Bandung dan kompleks Gading-Regensi, (2) mempelajari pola pemanfaatan
ruang terbuka publik di kedua lokasi studi (3) mengetahui jenis ruang
publik seperti apa yang sebenarnya diinginkan oleh penghuni dengan
karakteristik seperti itu. Ruang publik aktif yang diteliti adalah lapangan tenis dan kolam renang. Sedangkan ruang terbuka pasif yang diteliti berupa taman. Metoda penelitian yang digunakan adalah metoda kuantitatif yang didukung dengan metoda kualitatif. Metoda kuantitatif digunakan untuk mengetahui karakteristik penghuni dan pola pemanfaatan ruang terbuka publik yaitu dengan menggunakan program SPSS ver. 9.01. Sedangkan metoda kualitatif diguankan untuk mempelajari aspek karakter fisik ruang terbuka publik yang ada di lokasi. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa karakteristik
demografis penghuni di kompleks Taman sari Bukit- Bandung dan Gading
Regensi hampir sama. Mereka termasuk dalam kelompok gaya hidup
Professional Priyayi dan lebih memprioritaskan kolam renang dibandingkan dengan lapangan tenis. Kondisi ini dapat dilihat pada kompleks Tamansari Bukit Bandung dimana prosentase pengguna kolam renang yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan lapangan tenis. Pada kompleks Gading Regensi, prosentase pengguna lapangan tenis pun cukup tinggi. Selain penghuni di kompleks ini memang menyukai tenis, mereka pun telah beradaptasi dengan jenis ruang publik yang ada karena tidak memiliki alternatif lain. Faktor kualitas karakter fisik ruang publik tidak mempengaruhi frekuensi pemanfaatannya karena hal ini lebih dipengaruhi oleh jenis pekerjaan penghuni dan aktivitas lainnya. Sehingga peningkatan kualitas fisik akan menarik lebih banyak pemakai dari luar, terutama pada kompleks Tamansari Bukit Bandung. Dengan demikian pemanfaatan ruang terbuka publik akan lebih optimal. Namun secara umum penghuni lebih memilih ruang publik pasif berupa taman, dibandingkan ruang publik aktif untuk berekreasi, kecuali berbentuk taman juga, seperti taman bermain.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes306 | T/DIG - PMA | Tesis | 711.45 SOE k | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain