Computer File
Optimasi jumlah gardu di gerbang tol Pasteur jalan tol Padalarang-Cileunyi
Pesatnya pertumbuhan volume lalu lintas di Kota Bandung telah
menyebabkan sering terjadinya kemacetan atau antrian yang panjang di
gerbang tol keluar Pasteur. Kemacetan atau antrian ini tidak hanya merugikan
para pengguna jalan tol dalam hal waktu perjalanan yang semakin lama, tetapi
juga menambah biaya operasional kendaraan. Dilain pihak apabila pengelola
jalan tol menambah kapasitas pelayanan gerbang tol maka biaya pelayanan di
gerbang tol juga akan meningkat.
Dalam studi ini dilakukan kajian terhadap antrian yang terjadi untuk
mencari optimasi jumlah gardu yang harus dioperasikan setiap jamnya, agar
biaya total (biaya antrian kendaraan dan biaya gardu) yang dikeluarkan
menjadi optimal. Dalam kajian ini dilakukan pengamatan terhadap pola
distribusi kedatangan kendaraan dan distribusi waktu pelayanan kendaraan.
Kemudian dengan menggunakan teori antrian dan model perhitungan biaya
operasional kendaraan, dapat diketahui besarnya biaya antrian kendaraan
(BAK). Dengan mcngkaji korelasi antara BAK dan biaya gardu terhadap jumlah
gardu yang dioperasikan, maka dapat diketahui optimasi jumlah gardu yang
harus dioperasikan.
Berdasarkan pengamatan saat survei pada hari Senin pukul 07.30-08.30
dan hari Selasa pukul 08.30-09.30 (waktu puncak), jumlah gardu yang
dioperasikan adalah sebanyak 4 gardu. Tetapi, dari hasil perhitungan
diketahui bahwa untuk mencapai optimasi biaya, gardu yang harus
dioperasikan adalah sebanyak 5 gardu. Dengan demikian hal ini telah
menyebabkan terjadinya pemborosan sebesar Rp 34.690 per jam pada hari
Senin dan Rp 18.315 per jam pada hari Selasa.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes461 | T/DIG - PMTS | Tesis | 388.312 HAR o | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain