Computer File
Studi pengalihan kepemilikan satuan rumah susun pada rumah susun sederhana di DKI Jakarta : Studi kasus : Rusuna Benhil II dan Rusuna Cipinang Muara II
Pembangunan rumah susun di DKI Jakarta dimaksudkan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna tanah bagi pembangunan perumahan sehubungan dengan semakin terbatasnya lahan di daerah perkotaan, Di samping itu, pembangunan rumah susun akan meningkatkan kualitas permukiman terutama di daerah-daerah berpenduduk padat, meningkatkan tertub bangunan, serta memudahkan penyediaan prasarana dan sarana lingkungan pemukiman.
Rumah susun sederhana adalah bangunan gedung bertingkat dibangun dalam suatu lingkungan yang dipergunakan sebagai tempat hunian dengan luas minimum 21 m2 setiap hunian, dilengkapi dengan KM/WC serta dapur, dapat bersatu dengan unit hunian ataupun terpisah dengan penggunaan komunalm dan diperuntukkan bagi golongan masyarakat berpenghasilan rendah. Untuk menekan harga satuan rumah susun agar terjangkau oleh golongan
masyarakat berpenghasilan rendah, pemerintah maupun pihak lain telah memberikan subsidi dalam pembangunan rumah susun sederhana. Menurut Parwoto (2000), 40% unit rumah susun sederhana telah berpindah tangan ke golongan masyarakat yang lebih mampu, sehingga pembangunan rumah susun sederhana menjadi tidak tepat sasaran.
Dari hasil penelitian terhadap dua kelompok rumah susun sederhana yang ada di DKI Jakarta yaitu Rumah Susun Sederhana Benhil II dan Rumah Susun Sederhana Cipinang Muara II, diperoleh kesimpulan bahwa pengalihan kepemilikan satuan rumah susun sederhana ini disebabkan oleh faktor lokasi, penghunian dan pengelolaan, dan desain bangunan rumah susun sederhana yang kurang tepat.
Pada kasus Rumah Susun Benhil II, Iokasi rumah susun sederhana yang memiliki
nilai lahan tinggi mengakibatkan harga satuan rumah susunsederhana menjadi tinggi sehingga sulit terjangkau oleh golongan masyarakat berpenghasilan rendah. Sistem penghunian dengan sewa-beli selain kurang sesuai dengan kemampuan ekonomi penghuni, juga mendorong penghuni yang tidak mampu untuk menyewakan atau menjual satuan rumah susunnya kepada golongan masyarakat yang lebih mampu. Sistem pengelolaan rumah susun melalui PPRS (Perhimpunan Penghuni Rumah Susun) dan tidak melibatkan Dinas Perumahan
yang merupakan pelaksana pembangunan, sehingga menyebabkan tidak adanya seleksi terhadap calon penghuni. Oesain satuan rumah susun yang hanya menggunakan satu ruang multi fungsi ditambah dengan ruang servis seluas 21m2 per satuan rumah susun, telah menyebabkan terganggunya pola perilaku sosial di antara penghuni. Di samping itu, bentuk koridor yang panjang dan sirkulasi double loaded inempengaruhi ruang personal, kepadatan dan kesesakan, teritorialitas, dan privasi penghuni ke arah pengaruh yang lebih
negatif.
Lain halnya dengan kasus Rumah Susun Sederhana Sederhana Cipinang Muara
II, lahannya merupakan tanah instansi pemerintah dan rnemiliki nilai lahan yang
relatif murah, sehingga harga satuan rurnah susunnya lebih terjangkau oleh
golongan masyarakat berpenghasilan rendah. Sistem penghunian dengan sistem
sewa, memungkinkan harga satuan rumah susun lebih terjangkau oleh golongan
masyarakat berpenghasilan rendah. Pengelolaan rumah susun melalui dilakukan
langsung oleh Dinas Perumahan, sehingga dapat dilakukan kontrol terhadap
kriteria calon penghuni, harga sewa, biaya pengelolaan dan pemeliharaan.
Desain satuan rumah susun yang ditambah dengan ruang servis seluas 30 m2, lebih memungkinkan penhuni untuk melakukan interaksi sosial dengan penghuni lainnya. Di samping itu, bentuk koridor dengan void di tengah massa bangunan dan sirkulasi double loaded mempengaruhi ruang personal. Kepadatan dan kesesakan, teritorialitas, dan privasi penghuni ke arah pengaruh yang lebih positif.
Dari hasil penelitian terhadap kedua kelompok rumah susun sederhana tersebut
di ambil kesimpulan bahwa Rumah Susun Sederhana Cipinang Muara II dapat
dijadikan referensi untuk pembangunan rumah susun sederhana di masa yang akan datang, ditinjau dan aspek lokasi, penghunian dan pengeloraan, serta desain bangunan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes521 | T/DIG - PMA | Tesis | 728.1 HAR s | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain