Computer File
Evaluasi dan usulan perbaikan metode scoring kredit usaha kecil dan menengah [UKM] di Bank "X" Bandung
Krisis perbankan yang terjadi tahun 1997, mengakibatkan hilangnya kepercayaan
masyarakat terhadap lembaga perbankan Indonesia. Salah satu faktor yang menyebabkan
terjadinya krisis perbankan adalah banyak bank pada saat itu yang mengabaikan prinsip
kehati-hatian dalam pemberian kredit, hal ini disebabkan karena tingkat persaingan antar
bank yang sangat tinggi pada saat itu. Dari beberapa bank yang masih bertahan dan
tumbuh sampai saat ini, adalah bank-bank yang cukup konservatif dan lebih fokus pada
pemberian kredit kesektor usaha kecil dan menengah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan memberi usulan perbaikan
terhadap metode scoring kredit usaha kecil dan menengah Bank `X` dan diharapkan
metode scoring ini dapat dijadikan sebagai alat atau instrumen analisis kredit yang tepat
dan akurat bagi bank dalam pemberian kredit kepada debitumya. Dengan adanya evaluasi
dan perbaikan ini, metode scoring kredit dapat dijadikan alat deteksi awal untuk
mengetahui probabilitas sukses atau gagalnya kredit UKM.
Data yang digimakan dalam penelitian ini adalah 100 data debitur UKM Bank
`X` Bandung. Dari faktor-faktor yang ada dalam metode scoring kredit UKM saat ini,
diuji pengaruh dan konsistensi hubungannya terhadap probabilitas sukses atau gagalnya
kredit UKM. Kemudian dilihat apakah pemberian bobot atau score dari faktor-faktor
tersebut dalam metode scoring sudah sesuai atau belum. Apabila ada faktor yang
dianggap tidak layak, maka faktor terse but dikeluarkan dari metode scoring. Untuk
meningkatkan keandalan dari metode scoring kredit UKM, dimasukkan faktor-faktor
usulan yang kemudian diuji pengaruh dan konsistensi hubungannya terhadap probabilitas
sukses atau gagalnya kredit UKM. Faktor-faktor ini kemudian diusulkan untuk
dimaslikkan dalam metode scoring kredit UKM dan diberikan bobot atall score yang
sesuai. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model logit dan diskriminan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model logit untuk faktor-faktor dalam
metode scoring kredit UKM saat ini memiliki daya prediksi model sebesar 86%, dan dari
model diskriminan diperoleh daya prediksi model sebesar 70%. Dengan memasukkan
faktor usulan dan membuang faktor-faktor yang highly insignificant menunjukkan
peningkatan daya prediksi model logit menjadi sebesar 89% dan daya prediksi model
diskriminan menjadi sebesar 90%.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan keandalan
dari metode scoring kredit UKM, bank pedu mengevaluasi kembali dan memperbaiki
metode scoring saatini dengan mempertimbangkan faktor-faktor usulan yang ada,
sehingga diharapkan metode scoring kredit UKM dapat dijadikan pedoman yang akurat
dalam memprediksi kesuksesan atau kegagalan suatu kredit UKM.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes551 | T/DIG - PMM | Tesis | 332.3 AGU e | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain