Computer File
Antisipasi masalah terorisme terhadap masyarakat dengan melihat relasi multi dimensional antara terorisme, negara dan media massa dipandang dari genealogi kekuasaan dalam perspektif posmodernisme studi kasus Indonesia [1998-2004]
Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah seputar tentang
antisipasi terorisme yang dilakukan terhadap masyarakat kaitannya dengan
peran negara dan media massa pada kurun waktu 1998-2004 di Indonesia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai terorisme
secara komprehensif dan mendetail dilihat dengan kaitannya dalam dimensi
hubungan antara terorisme, negara dan media massa sebagai bentuk pengaruh
ke dalam masyarakat (society). Gambaran tersebut melalui perspektif genealogi
kekuasaan posmodernisme melihat bagaimana dimensi tersebut berelasi dan
berinteraksi satu sama lain serta memiliki dampak secara signifikan terhadap
masyarakat baik secara fisik maupun psikis dalam perkembangannya. Hal ini
dilengkapi dengan dua analisis preliminer yang bertujuan untuk melihat
hubungan multidimensional antara negara, media massa dan terorisme serta
melihat bagaimanakah antisipasi yang ada berkaitan dengan masalah terorisme
melalui pemetaan beberapa level dalam negara, masyarakat dan media massa.
Metode deskriptif analitis yang digunakan melihat bahwa memang
terdapat hubungan multidimensional simbiotik antara negara, media massa dan
terorisme sehingga masyar' kat menjadi korban berganda daJam konteks
antisipasi terhadap terorisme itu sendiri. Selain itu analisis genealogi kekuasaan
mampu melihat secara kritis bahwa hubungan multidimensional bukan sekedar
persoalan struktur tetapi lebih kepada jaring kekuasaan dan pengetahuan yang
terintemalisasi di daJam masyarakat sehingga sangat rentan daJam menyikapi
antisipasi masalah terorisme. Terorisme dilihat bukan semata persoalan aksi
fenomenal melainkan sebagai tahapan atau fase intensional, namun antisipasi
terhadap terorisme lebih bersifat reaktif dan mengandung tendensi oportunistik.
Terorisme sebagai sebuah fase intensional dihadapi oleh tindakan antisipasi
yang bersifat reaktif dan sesaat sehingga tidak menghasilkan apa-apa.
Sebagai catatan, analisis genealogi kekuasaan juga gagal melihat
antisipasi terhadap terorisme daJam bentu alternatif lain yang lebih meyakinkan
karena (1) godaan menjadi sebuah tawaran atau alternatif jawaban yang bersifat
pasti akan menjurus kepada teoritisasi yang jelas-jelas bertentangan dengan
kaidah posmodernisme, (2) kurangnya bahasan awal kepada problem yang
sumber sebagai wacana makro dan terstruktur seperti negara dan perspektif
ekonomi politik. Implikasi dari kedua butir kesimpulan diatas adalah
keterbatasan kontribusi yang dapat dihasilkan secara kongkrit dan utuh sebagai
kebutuhan akademik, terlebih sebagai tuntutan untuk memberi sebuah jawaban
solutif dalam konteks penulisan ilmiah ini , sehingga penulis memberikan saran
yang berbeda di bagian penutup.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes563 | T/DIG - PMIS | Tesis | 327.117 SRI a | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain