Text
Trilogi novel sejarah dipandang dari sudut teologi pemerdekaan Y.B. Mangunwijaya sebuah rekonstruksi novel dengan metode kritik naratif
Novel adalah potret pengalaman kehidupan nyata manusia. Kisah dalam Novel menjadi cerminan kehidupan manusia, cermin atas berbagai dimensi kehidupannya. Ketidakadilan, cinta, pengharapan dan iman, kegembiraan, kekuatan moral, keputusasaan dan sebagainya adalah nilai-nilai yang terkadung dalam kisah. Y.B Mangunwijaya amat memamahami kekuatan dari kisah. Lewat Novel, ia tidak hanya menyampaikan kepedulian pada rakyat miskin, permasalahan-permasalahan kemanusiaan, permasalahan bangsa tetapi sekaligus ia berteologi.
Dalam novel Trilogi Novel Sejarah (Roro Mendut, Genduk Duku, dan Lusi Lindri), Y.B. Mangunwijaya mengungkap kehidupan manusia sebagai bagian tindakan keselamatan Allah. Tokoh-tokoh protagonis yang ditampilkan menjadi sosok-sosok pembawa pesan yang mewartakan kemerdekaan. Manusia pada dasarnya hidup dalam kemerdekaan. Hidup adalah merdeka. Manusia merdeka mendapat panggilan untuk menginkarnasikan kehendak Tuhan yang menampilkan diri-Nya dalam pribadi Yesus. Ia menampilkan sebagai pribadi yang berpihak pada yang miskin, menderita, tanpa kekerasan mengutamakan keadilan, kejujuran, kecintaan, dan kebenaran. Pesan pemerdekaan mengajak manusia menyadari kemerdekaannya dan akhirnya merealisasikan keselamatan di dunia ini.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes852 | T/DIG - PMIT | Tesis | 899.221 HAR t | Perp Filsafat | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain