Computer File
Analisis relasi antara efektifitas kepemimpinan dan kepuasan kerja pada perusahaan jasa konstruksi : studi kasus di Bandung
Industri konstruksi yang bercirikan labour intensive menyebabkan perusahaan perlu
memberikan perhatian kepada sumberdaya manusia sebagai penentu kinerja perusahaan. Salah satu
aspek yang terkait dengan sumberdaya manusia adalah efektifitas kepemimpinan dan kepuasan kerja,
yang diidentifikasi memiliki hubungan erat dengan kinerja dan masalah-masalah yang mungkin
muncul pada pekerja.
Permasalahan penelitian dibatasi pada bagaimana hubungan antara efektifitas kepemimpinan
dan kepuasan kerja di berbagai kelompok pekerja dan seberapa besar kontribusi efektifitas
kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dalam perusahaan jasa konstruksi sektor swasta yang
berdomisili di Bandung.
Dalam penelitian ini variabel yang dianalisis adalah efektifitas kepemimpinan (variable X)
dan kepuasan kerja (variable Y). Efektifitas kepemimpinan mempunyai dua dimensi yang saling
melengkapi yaitu prilaku orientasi tugas dan orientasi hubungan. Sedangkan kepuasan kerja dijelaskan
dengan lima faktor kepuasan yaitu kepuasan terhadap keamanan kerja, imbalan secara financial,
hubungan dengan rekan kerja, hubungan dengan atasan, serta kebutuhan tumbuh dan berkembang.
Untuk memprediksi variabel X dan Y menggunakan analisis regresi linier.
Asumsi yang digunakan sebagai hipotesis dalam penelitian ini yaitu, ada hubungan yang
positif dan signifikan antara efektifitas kepemimpinan dan kepuasan kerja. Semakin tinggi efektifitas
kepemimpinan, maka semakin meningkatkan kepuasan kerja sehingga mempengaruhi peningkatan
kinerja dan dapat menekan masalah-masalah yang muncul pada pekerja.
Hasil pengumpulan dan pengolahan data dijelaskan bahwa efektifitas kepemimpinan pada
kelompok pekerja berdasarkan status yaitu pekerja tetap dan pekerja lepas cenderung berorientasi tugas
daripada hubungan. Kelompok pekerja berdasarkan penempatan, pada staf kantor pusat antara orientasi
tugas dan hubungan relatif seimbang, pada staf proyek cenderung berorientasi tugas. Kelompok
pekerja berdasarkan tingkatan manajemen, kepemimpinan pada top management cenderung
berorientasi hubungan, middle management seimbang antara tugas dan hubungan, dan first line
management cenderung berorientasi tugas.
Faktor kepuasan kerja yang dominan adalah hubungan dengan rekan kerja dan atasan, serta
kebutuhan tumbuh dan berkembang berlaku untuk semua kelompok pekerja. Sedangkan faktor penentu
kepuasan kerja adalah keamanan kerja dan imbalan secara finansial khususnya untuk kelompok
pekerja lepas dan staf proyek.
Hasil analisis diperoleh bahwa antara efektifitas kepemimpinan dan kepuasan kerja
berkorelasi positif dan signifikan berlaku untuk kelompok pekerja tetap dan pekerja lepas, staf kantor
pusat dan staf proyek. Sedangkan kelompok pekerja berdasarkan tingkatan manajemen yang terdiri
dari top management, middle management dan first line management tidak signifikan.
Kontribusi efektifitas kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pada kelompok pekerja
berdasarkan status, pekerja tetap sebesar 34,58% dan pekerja lepas sebesar 24,02%. Pada kelompok
pekerja berdasarkan penempatan untuk staf kantor pusat sebesar 37,23% dan staf proyek sebesar
25,86% . Secara keseluruhan kontribusi efektifitas kepemimpinan terhadap kepuasan kerja sebesar
29,02% sedangkan sisanya 70,98% di pengaruhi oleh faktor-faktor yang lain.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes1048 | T/DIG - PMTS | Tesis | 658.4 SUD a | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain