Computer File
Transformasi kawasan hunian Ijen, Malang : Analisa tipo-morfologi sebagai pemahaman transformasi bentuk dan fungsi bangunan hunian
Transformasi pada sebuah kawasan adalah fenomena alami yang tidak dapat dihindari, bahkan merupakan gejala positif yang mengarah pada perkembangan kawasan. Tetapi kecenderungan transformasi yang terjadi pada kondisi aktual kota-kota di Indonesia mengarah pada penurunan kualitas arsitektur dibandingkan pada saat awal pengembangannya.
Salah satu kawasan yang terencana dan berkembang dengan baik adalah kawasan hunian Ijen di kota Malang. Kawasan Ijen merupakan bagian dari delapan rencana perluasan kota (Bouwplan I-VIII) yang dikembangkan pada masa kolonial setelah status kota berubah menjadi gemeente. Kawasan hunian Ijen dikembangkan untuk masyarakat Eropa di Malang dengan semangat garden city yang sedang marak pada saat itu, sehingga dikenal sebagai sebuah lingkungan hunian yang prestisius. Tipe rumah vila dan penghijauan yang mendominasi lingkungan ini, hingga saat ini masih nampak di antara lingkungan lain di Malang.
Seiring berjalannya waktu, meskipun dasar tipologi dan penghijauan tetap nampak sebagai karakteristik lingkungannya, kawasan Ijen tidak lepas dari proses transformasi fisik maupun fungsi. Kawasan yang pada masa kolonial menampung fungsi hunian, saat ini fungsi non hunian mulai mendominasi terutama pada jalan utama. Proses transformasi pasti berlangsung terus menerus mengikuti hirarki jalannya, sehingga area hunian di dalamnya akan menjadi daerah hunian yang terisolasi, dan menghasilkan fragmentasi pada kawasan yang homogen. Terjadinya transformasi menunjukkan adanya kebutuhan akan pembaharuan. Hal ini merupakan fenomena alami yang menunjukkan gejala positif yang berlangsung dalam suatu kawasan. Namun transformasi aktual kawasan Ijen menunjukkan gejala yang menyimpang dari nilai arsitektur yang diterapkan pada awal perencanaannya.
Studi ini mengidentifikasi nilai arsitektur kawasan Ijen dengan pembacaan tipo-morfologi pada lingkungan fisiknya. Kondisi aktual kawasan Ijen berupa ruang jalan dan massa bangunan yang masih menunjukkan bentuk aslinya akan dihadapkan dengan transformasi bentuk maupun fungsi. Metode analisa dengan dua model pengamatan, yaitu: diakronik yang disebut pengamatan sejarah dan sinkronik yang disebut pengamatan tipo-morfologi, dilakukan terhadap kondisi aktual kawasan Ijen sebagai objek arsitektur kota.
Melalui studi ini diharapkan permasalahan arsitektur kota dapat lebih dipahami, khususnya pada fenomena transformasi kawasan Ijen yang mengarah pada penurunan kualitas fisik dan nilai arsitektur yang diwariskan di dalamnya. Visi dan peraturan yang tepat sangat dibutuhkan agar transformasi yang berlangsung sesuai dengan kebutuhan perkembangan kota dan mencerminkan peningkatan kualitas fisik maupun nilai arsitektur dalam kawasan Ijen.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes425 | T/DIG - PMA | Tesis | 728.1 NAG t | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain