Computer File
Analisis perubahan daya saing produk elektronik dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Kawasan Asia Tahun 1988 dan 1991
Menurut Alvin Toffler ada tiga revolusi dalam dunia ini yang sangat mempengaruhi sejarah peradaban hidup manusia Pertama, yang lahir sepuluh ribu tahun yang lalu dengan terciptanya pertanian yang ditandai pula dengan berkembangnya bentuk komunikasi tulisan, kedua terjadinya revolusi industri dan berkembangnya komunikasi dengan bantuan peralatan elektronik, dan sekarang kita sedang berada di dalam gelombang revolusi yang ketiga dan membentuk suatu era masyarakat informasi. Suatu peradaban manusia yang berciri Sangat teknologi dengan bentuk komunikasi melalui media interaktif yang melahirkan sebuah lembaga baru yang ia namakan ‘pondok elektronik’ (electronic cottage) dengan salah satu cirinya yaitu kebanyakan pabrik perakitan akan menjadi usang. Di dalam keadaan inilah negara-negara industri di kawasan Asia membangun perekonomiannya melalui produk-produk yang padat ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satunya yang paling menonjol adalah produk elektronik. Melalui tahap-tahap yang relatif cepat mereka segera menjadi pesaing-pesaing negara maju dalam bidang ini. Negara-negara dalam kawasan ini berlomba-lomba menjadi yang paling unggul dalam mengembangkan suatu produk elektronik, dan masing-masing berupaya meningkatkan daya sainguya atas produk itu.
Faktor yang berpengaruh atas daya saing produk elektronik bagi negara seperti Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, dan Cina adalah tingkat upah, sedangkan bagi negara industri (Korea Selatan, Hongkong, Singapura, dan Jepang) faktor itu adalah penguasaan teknologi, yang ditadai oleh banyaknya jumlah scientist / technician. Dengan menggunakan perhitungan indeks RCA, yang bertujuan untuk melihat adanya perbedaan daya saing, serta mengutamakan metode deskriptif dan metode kausal komparatif dan teknik analisapooled cross section and time series regresion, di dapat hasil bahwa (1) telah terjadi perbedaan daya saing produk elektronik tertentu antara sejumlah negara di kawasan ini. (2) Perbedaan itu timbul dipengaruhi oleh
perbedaan tingkat upah dan jumlah scientist / technician yang ada di masing-masing negara. (3) Keunggulan daya saing yang dimiliki Jepang, Korea Se&an, Hongkong, dan Singapura umumnya ada pada produk komponen elektronik yang kandungan ipteknya tinggi, sedangkan pada produk alat keperluan rumah tangga, dan alat listrik lainnya seperti lampu, dan baterai dengan kandungan iptek yang relatif lebih sederhana, keunggulan daya saing berada di Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, serta Cina. Serta (4) Keunggulan daya saing yang dimiliki suatu negara sewaktu-waktu dapat berpindah ke negara lainnya yang lebih siap mengembangkan produk tersebut untuk mendapat nilai tambah yang lebih besar. Hal ini mengikuti suatu pola yang dikenal sebagai flying geese pattern. Akhimya, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi pokok perhatian utama bagi negara-negara tersebut. Dengan tujuan akhir untuk menciptakan manusia-manusia yang peka terhadap masalah sehingga mampu membuat alat / cara (teknologi) untuk mengatasinya. Sehingga teknologi itu sendiri akan berkembang sesuai dengai? perkembangan masalah yang dihadapi oleh masing-masing negara.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp272 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain