Computer File
Pengaruh upah dan kurs terhadap daya saing industri tekstil dan pakaian jadi Negara Indonesia dan Malaysia periode 1986-1995
Tekstil dan pakaian jadi merupakan salah satu industri andalan Indonesia yang
dalam tahun-tahun terakhir ini mengalamai perlambatan dalam pertumbuhan
ekspornya. Apakah ini berarti Indonesia kehilangan daya saing produk ini ? Hal ini
patut dipertanyakan karena selama ini Indonesia termasuk negara yang masih
menerapkan sistem upah buruh murah sebagai salah satu cara untuk mempertahankan daya saing produk ini.
Malaysia diambil sebagai negara pembanding untuk mengetahui sampai dimana
sebenarnya daya saing kita diantara negara-negara lain khususnya ASEAN dalam
kurun waktu 1986-1995. Hasil penelitian dengan menggunakan metode Revealed
Comparative Advantage (RCA) menunjukkan bahwa Indonesia masih lebih unggul
daripada Malaysia dalam hampir semua komoditas maupun industri tekstil dan
pakaian jadi. Selanjutnya penelitian ini membahas komoditas-komoditas apa saja
yang selama sepuluh tahun tetap konsisten mempertahankan daya saingnya, yaitu
komoditas yang nilai RCAnya selalu sama atau lebih besar daripada satu. Sedangkan
untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing industri tekstil dan
pakaian jadi digunakan analisis regresi.
Pada data time series, uji-t menunjukkan bahwa daya saing industri tekstil dan
pakaian jadi Indonesia hanya dipengaruhi oleh kurs. Tetapi uji F menunjukkan bahwa
upah dan kurs secara bersama-sama mempengaruhi daya saing industri tekstil dan
pakaian jadi Indonesia. Sedangkan daya saing industri tekstil dan pakaian jadi
Malaysia dipengaruhi oleh upah dan kurs. Uji F menunjukkan pula bahwa upah dan
kurs secara bersama-sama mempengaruhi daya saing industri tekstil dan pakaian jadi
Malaysia.
Pada data gabungan (pooled), uji-t menunjukkan bahwa daya saing industri tekstil
negara Indonesia dan Malaysia tidak dipengaruhi oleh upah dan depresiasi kurs.
Tetapi uji F menunjukkan bahwa upah dan depresiasi kurs secara bersama-sama
mempengaruhi daya saing industri tekstil negara Indonesia dan Malaysia. Daya saing
industri pakaian jadi negara Indonesia dan Malaysia hanya dipengaruhi oleh upah.
Tetapi uji F menunjukkan bahwa upah dan depresiasi kurs secara bersama-sama
mempengaruhi daya saing industri pakaian jadi negara Indonesia dan Malaysia. Hasil
pengujian juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan respon RCA (daya saing)
terhadap perubahan upah dan depresiasi kurs antara negara Indonesia dan Malaysia
baik dalam industri tekstil maupun pakaian jadi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp303 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain