Computer File
Faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing ekspor sepatu Indonesia : studi banding dengan negara Thailand 1985-1995
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dunia yang pesat, negara-negara
berkembang mulai mengalami perubahan struktur industri yang cepat pula.
Perubahan stmktur ini pada gilirannya mendorong terjadinya relokasi industri-industri
tertentu, khususnya yang padat karya dari negara-negara yang relatif maju ke
negara-negara yang relatif lebih terbelakang. Di satu pihak, Indonesia yang memiliki
tenaga kerja berlimpah diuntungkan oleh relokasi industri dari negara-negara seperti
Jepang, Korea, dan Taiwan. Tetapi dengan kecenderungan meningkatnya biaya
faktor produksi seperti upah, pemakaian bahan baku impor dan lainnya yang cukup
cepat tahun-tahun ini, serta dengan proses liberalisasi ekonomi yang sedang
berlangsung di berbagai negara berkembang, daya saing ekspor Indonesia yang
mengandalkan keuntungan komparatif pada industri padat karya, khususnya industri
sepatu cenderung menurun. Banyak negara berkembang lain, seperti Thailand,
Vietnam dan Cina menawarkan keunggulan komparatif serupa, bersaing dengan
Indonesia dalam pangsa pasar produk padat karya, khususnya sepatu di pasar luar
negeri.
Dalam penelitian ini akan dilihat perkembangan daya saing ekspor sepatu
Indonesia selama tahun penelitian dan faktor-faktor apa saja yang akan
mempengaruhi daya saing ekspor sepatu Indonesia di pasar internasional, dengan
memakai negara pembanding, yakni Thailand pada tahun yang sama.
Dengan memakai teknik analisa regresi berganda didapatkan bahwa, untuk daya
saing ekspor sepatu Indonesia, koefisien variabel Kurs (tingkat perubahan kurs
Indonesia terhadap US $6) mempunyai tanda (sign) seperti yang diharapkan, yakni
positif, tetapi secara statistik tidak signifikan. Sedangkan variabel Upah mempunyai
tanda (sign) yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, yakni positif, tetapi secara
statistik signifikan. Hal ini kemungkinan terjadi, karena upah pekerja sepatu
Indonesia (komposisi biaya upahnya) mash relatif lebih rendah dibandingkan dengan
upah pekerja sepatu negara lain. Variabel Dummy untuk waktu penelitian (DW)
yakni perubahan daya saing antar waktu penelitian sebelum tahun 1990 dan setelah
tahun 1990, secara statistik signifikan.
Untuk daya saing ekspor sepatu Thailand variabel Kurs (tingkat perubahan kurs
terhadap US $), mempunyai tanda (sign) yang tidak sesuai dengan yang diharapkan,
yakni negatif, tetapi secara statistik signifikan. Sedangkan variabel Upah mempunyai
tanda (sign) yang sesuai dengan yang diharapkan, yakni negatif, tetapi secara statistik
tidak signifikan. Variabel Dummy untuk waktu penelitian (DW) yakni perubahan
daya saing antar waktu penelitian sebelum tahun 1990 dan setelah tahun 1990, secara
statistik tidak signifikan.
Untuk daya saing ekspor sepatu kedua negara (menggabungkan data kedua
negara) didapatkan variabel Depresiasi (pengganti variabel Kurs) mempunyai tanda
sign) yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, yakni negatif dan secara statistik
secara tidak signifikan. Sedangkan variabel Upah mempunyai tanda yang sesuai
dengan yang dharapkan, yakni negatif dan secara statistik signifikan. Variabel
Dummy waktu penelitian (DW) yakni perubahan daya saing antar waktu peneilitian
sebelum tahun 1990 dan setelah tahun 1990, serta variabel Dummy Negara (DC)
yakni perbedaan rata-rata daya saing antara Indonesia dan Thailand, secara statistik
signifikan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp305 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain